SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata Gunung Kidul mendapat catatan merah dari Komisi II DPRD Kabupaten Gunung Kidul. Peringatan keras itu didapat setelah mereka karena gagal memcapai target pendapatan retribusi wisata sebesar Rp27,9 miliar pada 2019.
Seperti diketahui, realisasi retribusi wisata pada 2019 hanya mencapai Rp25,08 miliar dari target Rp27,9 miliar dengan jumlah 3.267.497 wisatawan.
'"Catatan merah ini harus diperbaiki sehingga tren negatif tidak terulang kembali. Dinas Pariwisata harus melakukan pembenahan secara menyeluruh atas kinerjanya," kata Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Gunung Kidul, Eko Rustanto, seperti dilansir dari Antara, Minggu (5/1/2020).
Menurut dia, dari sisi potensi, destinasi wisata di Gunung Kidul tidak kalah dengan daerah lain, seperti di Bantul yang secara geografis bersebelahan. Namun faktanya, dari sisi pendapatan Gunung Kidul kalah.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Ini Tiga Kecamatan di Gunung Kidul yang Rawan Banjir
"Di sana capaian PAD wisata bisa lampaui target, padahal dari sisi destinasi kita lebih banyak," kata Eko.
Untuk itu, ia minta Dinas Pariwisata lebih fokus melakukan pengembangan dan promosi destinasi. Selama ini, Dinas Pariwisata memiliki tugas ganda karena juga merangkap sebagai badan yang mengurusi retribusi masuk pariwisata.
"Ide pemisahan ini sudah ada, tapi hingga sekarang belum terealisasi. Saya yakin, kalau itu dapat dipisahkan, maka Dinas Pariwisata dapat fokus untuk pengembangan," katanya.
Ke depannya, Eko juga berharap kepada pemkab agar tidak menggantungkan pemasukan dari retribusi pariwisata. Hal ini dikarenakan pendapatan bisa dioptimalkan melalui pos pajak hotel dan restoran.
"Contohnya di Badung, Bali. Di sana tidak ada retribusi masuk wisata, tapi PAD tetap tinggi karena bersumber dari pajak hotel dan restoran," lanjutnya.
Baca Juga: Didekati Empat Partai, Rektor UNY Pede Maju Pilkada Gunung Kidul 2020
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Gunung Kidul Partono mengatakan kunjungan wisatawan 2019 sebanyak 3.267.497 orang dengan pendapatan asli daerah Rp25,08 miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp846,06 juta dibanding 2018, dengan wisatawan sebanyak 3.040.095 orang dengan retribusi Rp24,24 miliar.
"Kami sudah berusaha maksimal untuk mencapai target tersebut. Bahkan saat libur Natal dan Tahun Baru 2020 kunjungan wisatawan sangat banyak, meski terjadi hujan deras," kata Partono.
Ia mengatakan realisasi kunjungan wisata selama libur natal dan tahun baru sebanyak 407.625 orang dengan pendapatan Rp3,28 miliar atau hampir dua kali lipat dibanding 2018 sebanyak 218.957 orang dengan pendapatan Rp1,66 miliar.
"Jumlah pengunjung tahun libur natal dan tahun baru ini melampui target Dinas Pariwisata Gunung Kidul yang sebelumnya diperkirakan hanya mendapatkan tambahan Rp2 miliar," katanya.
Berita Terkait
-
Shin Tae-yong Malu Banget, 8 Pemain Timnas Indonesia Dapat Rapor Merah Dibantai Australia
-
Mulai Bulan Depan, Pelaku Bisnis-Industri di Jakarta Bakal Kena Retribusi Sampah: Berapa Bulanannya?
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Bisa Jadi Pemasukan Tambahan, Pemprov DKI Bakal Tarik Retribusi Kantin Sekolah
-
Rapor Merah Shin Tae-yong di 5 Laga Terakhir Timnas Indonesia, Pantas Dipecat?
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
Terkini
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika
-
Polisi Tegaskan Keterlambatan Pengantaran ShopeeFood di Godean Tak Berjam-jam tapi Hanya 5 Menit