SuaraJogja.id - Gunung Kidul selama ini masih dikenal sebagai salah satu wilayah yang selalu mengalami kekurangan air bersih ketika musim kemarau melanda. Bahkan pada kekeringan tahun ini hampir semua Kecamatan dilanda kekurangan air bersih yang cukup parah.
Namun demikian meskipun berada di wilayah ketinggian ternyata Gunung Kidul juga rawan terhadap bencana banjir. Beberapa titik di kabupaten Gunung Kidul merupakan daerah rawan bencana banjir.
Bencana banjir di wilayah ini dipicu oleh melonjaknya debit air di sungai ataupun juga genangan air yang melimpah di suatu kawasan.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul, Eddy Basuki mengatakan, bencana banjir rawan terjadi di sepanjang aliran beberapa sungai yang ada di Gunung Kidul. Banjir sering terjadi di sepanjang Sungai Oya, sungai Besole dan sungai Gedangsari.
Baca Juga: Didekati Empat Partai, Rektor UNY Pede Maju Pilkada Gunung Kidul 2020
"Biasanya sungai-sungai ini tak mampu menampung limpasan air dari atas gunung,"ujarnya, Senin (30/12/2019).
Pada bencana El Nino tahun 2017 yang lalu sepanjang Sungai Oya terjadi kerusakan yang cukup parah. Banyak fasilitas jembatan yang melintas di atas sungai tersebut yang mengalami kerusakan cukup parah bahkan ada yang yang putus dan terbawa derasnya arus sungai.
Belasan rumah juga terbawa derasnya arus sungai yang membelah kabupaten Gunung Kidul dari ujung Timur hingga Selatan. Rumah-rumah yang berada di sepanjang pinggiran kali tersebut hanyut dan hilang.
Sementara daerah yang rawan terjadi genangan sehingga mengakibatkan kawasan tersebut tergenang cukup tinggi diantaranya seperti di kecamatan Tanjungsari Kecamatan Purwosari dan juga Kecamatan Semanu. Genangan yang cukup tinggi tersebut diakibatkan karena luapan luweng (lubang bawah tanah).
Beberapa luweng yang ada di kecamatan-kecamatan tersebut sebenarnya juga berperan untuk saluran air hujan masuk ke dalam tanah. Hanya saja terkadang ruang-ruang tersebut tak mampu menampung seluruh air hujan sehingga mengakibatkan genangan yang cukup tinggi.
Baca Juga: Bebaskan Titik Ngalang-Tawang, Pemkab Gunung Kidul Habiskan Rp105 Miliar
"Pada bencana El Nino tahun 2000 17 yang lalu genangan sangat parah terjadi di wilayah Tanjungsari yang merendam puluhan hektar lahan dan juga pemukiman,"paparnya.
Berita Terkait
-
Bebas Banjir, Rano Karno Ajak Warga Jakarta Pindah ke Rusun
-
Efek Yeom Ki-hun Mulai Terasa, Striker Keturunan Gunung Kidul Mendadak Deras Buka Keran Gol
-
Pantai Sedahan, Panorama Pantai dengan Dua Bukit Hijau Mempesona di Jogja
-
Seribu Lebih Jamaah MTA Gunung Kidul Gelar Sholat Idul Adha, Ngaku Ikut Arab Saudi
-
Penjelasan MUI Soal Jemaah Aolia Di Gunung Kidul: Tak Sesat, Tapi Menyimpang
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari