SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul telah selesai melakukan pembebasan lahan sebanyak 671 bidang dengan anggaran Rp105 miliar untuk melanjutkan pembangunan jalur alternatif Gunung Kidul-Sleman di titik Ngalang-Tawang.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Gunung Kidul Winaryo di Gunung Kidul, Jumat (27/12/2019), mengatakan proses pembayaran sudah dimulai sejak akhir Oktober lalu dan sekarang proses pembebasan di 671 bidang sudah memasuki tahap akhir karena pembayaran tinggal menunggu untuk tanah kas desa.
"Pembayaran tanah kas desa belum bisa dilakukan karena masih menunggu izin dari gubernur. Kalau sudah turun izinnya, langsung akan dibayarkan," kata Winaryo seperti dilansir dari Antara.
Menurut dia, proses pembebasan lahan untuk lanjutan pembangunan jalur alternative Gunung Kidul-Sleman berjalan lancar. Hal ini dikarenakan seluruh warga terdampak menerima dan telah mendapatkan pembayaran dari pembebasan lahan tersebut.
"Jalan alternatif ini sangat strategis bagi percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat, sehingga mereka menerima harga tanah yang telah dinilai oleh tim penilai (appraisal) yang sudah sesuai kewajaran," ungkapnya.
Selesainya pembebasan lahan, maka proses bisa dilanjutkan ke tahap pembangunan fisik. Meski demikian, Pemkab Gunung Kidul tidak memiliki kewenangan karena proses berada di tangan Pemerintah DIY.
"Pemkab Gunung Kidul sesuai tugasnya membebaskan lahan, Pemda DIY yang membangunkan jalan. Untuk pembebasan, proses juga ditangani oleh Kanwil BPN DIY,” katanya.
Kepala Seksi Pemeliharaan, Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan kawasan Permukiman Gunung Kidul, Wadiyana mengatakan pembangunan jalur alternative Gunung Kidul-Sleman sudah dibangun sejak beberapa tahun lalu. Meski demikian, hingga sekarang jalur belum benar-benar tersambung karena ada titik Ngalang-Tawang yang belum dibangun.
"Kelanjutan pembangunan jalan alternatif Ngalang-Tawang dilakukan tahun depan, tahun ini khusus pembebasan lahan," katanya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Wisatawan Berlibur ke Gunung Kidul, Pantai Jadi Tujuan Favorit
Sementara itu, Camat Patuk, Haryo Ambar Suwardi mengatakan di wilayah Patuk ada beberapa desa yang harus dibebaskan seperti Nglegi, Bunder, Putat, Ngglanggeran hingga Ngoro-oro.
"Warga sudah mendapatkan ganti ruginya, karena mereka telah sepakat dengan harga yang ditetapkan," katanya.
Ia juga mengatakan pemerintah kecamatan sangat mendukung pembangunan jalur alternatif Sleman-Gunung Kidul. Ia berharap pembangunan itu dapat meningkatkan roda perekonomian bagi warga sekitar.
"Tujuannya pembangunan jalur alternafif ini untuk mengurai kemacetan di jalur utama Yogyakarta-Wonosari, tapi dengan adanya jalan itu juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Ratusan Ribu Wisatawan Berlibur ke Gunung Kidul, Pantai Jadi Tujuan Favorit
-
Pemkab Gunung Kidul Siagakan Tim Kuning Hadapi Luapan Sampah Musim Liburan
-
Ini Jalur Alternatif ke Parangtritis Agar Tak Terjebak Macet Saat Nataru
-
Jumlah Kendaraan di DIY Naik Saat Nataru, Ini Jalur Alternatif dari Dishub
-
Mulai Bermekaran, Ini 5 Potret Jelita Taman Bunga Amarilis di Gunung Kidul
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan
-
Gunung Merapi Muntahkan Dua Kali Awan Panas dan Ratusan Lava Sepekan Terakhir
-
Geger SPBU Gito Gati Dicurigai Jual Pertamax Tercampur Solar, Pertamina Angkat Bicara
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman