SuaraJogja.id - Banjir di Jakarta masih menjadi persoalan yang pelik hingga saat ini. Meski berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi dampaknya, ibukota toh nyatanya masih tak bisa lepas dari cengkeraman banjir.
Pakar hidrologi UGM, Budi Santoso Wignyosukarto, Senin (06/01/2020) mengungkapkan beban Jakarta yang terlalu tinggi menjadi salah satu biang kota tersebut tak mampu lepas dari banjir berkepanjangan.
Apalagi peningkatan jumlah penduduk yang berdampak pada pembangunan rumah dimana-mana, faktanya tidak dibarengi dengan kelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya air.
"Peningkatan populasi di Jakarta yang memicu pemukiman yang semakin besar. Pemukiman yang besar itu ditambah industri dan pertanian yang semuanya membutuhkan air akhirnya membuat penyerapan air tanah tinggi sehingga tanah jadi termampatkan. Tidak banyak ruang hijau yang menyerap air," paparnya.
Baca Juga: Pengamat Hidrologi UGM Sarankan Warga di Sempadan Sungai Bersiap Mengungsi
Kondisi inilah yang akhirnya membuat banjir dari tahun ke tahun di Jakarta justru semakin parah. Meski kasus banjir sempat berkurang pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaya Purnama (BTP), banjir kembali jadi masalah serius di era Anies Baswedan.
Bahkan banjir Jakarta yang baru saja terjadi disebut menjadi yang paling parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Padahal saat ini belum memasuki puncak curah hujan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemda DKI Jakarta, terutama Gubernur Anies harus berani mengubah manajamen tata kota. Salah satunya dengan mengurangi bangunan satu lantai agar ruang terbuka hijau bisa bertambah untuk meresap air hujan.
"Dengan pembangunan rumah susun laiknya Singapura maka serapan air lebih banyak di ruang terbuka hijau," tandasnya.
Sementara pakar hidrologi UGM lainnya, Rachmad Jayadi mengungkapkan risiko banjir di Jakarta akan terus meningkat jika penyebab masalah banjir tidak diselesaikan. Sebab iklim dan karakter hujan di Jakarta pun tingkat kederasannya semakin tinggi.
Baca Juga: Netizen Salahkan Pemerintah Soal Banjir, Dosen UGM Ini Beri Respon Pedas
"Artinya beban yang jatuh di Jakarta pun meningkat," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Faank Wali Tak Kuasa Menahan Air Mata di Pemakaman Ibu Mertua
-
Momen Anies Baswedan Melayat ke Rumah Duka MertuaFaankWali
-
Dikerubungi Anak SMA, Anies Diminta Tanda Tangan di Sepatu Bak Lionel Messi
-
Makna Gaun Pernikahan Mutiara Baswedan Rancangan Didit Hediprasetyo, Prabowo Spill Tak Dibayar
-
Film Jumbo Dipuji Anies Baswedan, Benih Lahirnya Studio Ghibli Tanah Air
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa