SuaraJogja.id - Seorang pelaku berinisial YW (25) yang menemani pelaku DR (17) menusuk korban atas nama Nur Budi Wibowo hingga koma, di Jalan Magelang, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman buka suara.
Ia mengaku hanya disuruh menemani DR ketika melancarkan aksinya di lokasi tersebut.
"Jadi saya hanya disuruh menemani, saya hanya duduk di motor. Dia (DR) yang mendekati korban dan menusuk, setelah itu kami pergi," ungkap YW kepada wartawan saat konferensi pers di Mapolsek Mlati, Senin (6/1/2020).
Kedua pelaku diketahui sempat mencabut beberapa atribut tim suporter bola di Sleman. Menurut YW, sebelumnya mereka berkumpul bersama termasuk dengan DR di kawasan Yogyakarta.
"Saat itu kami dari tempat kumpul. Jadi tempat biasa kami bertemu dengan teman-teman lainnya. Saya diajak oleh DR ini mencabut bendera (di sekitar selokan Mataram). Saat bertemu orang itu (korban) dia yang menusuk, saya hanya menemani," kata YW.
Ditanya mengapa mau menemani DR, pelaku yang tinggal di kelurahan Tirtoadi, Mlati, Sleman ini hanya mengikuti arahan DR.
"Saya hanya ikut-ikut saja. Jadi dia (DR) meminta saya untuk ditemani berkeliling," kata dia.
Pihaknya mengaku bahwa baru mengenal DR saat berkumpul di kawasan Jatimulyo, Yogyakarta. Komunikasi terakhir dengan DR dilakukan pada insiden malam itu.
"Saya baru kenal dengan dia, memang malam itu kami minum-minum dan berinisiatif mencabut atribut tim suporter bola," katanya.
Baca Juga: Sukaptono: Sangat Mungkin Gerindra Mengusung Mumtaz Rais di Pilkada Sleman
Kanit Reskrim Polsek Mlati, Iptu Nur Dwi Cahyanto menerangkan satu pelaku berinisial DR masih dalam pengejaran. Pihaknya sudah memasukkan ke Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Satu pelaku masih kami kejar yang berinisial DR. Pelaku ini masih di bawah umur, saat kami datangi rumahnya, pelaku sudah kabur dari rumah. Kami meminta orang tuanya menghubungi namun ponsel yang biasa dia gunakan sengaja tak dibawa," tutur Cahyanto.
Sebelumnya diberitakan, Jajaran Polsek Mlati meringkus satu pelaku penusukan korban di Jalan Magelang, Sinduadi, Mlati Sleman. Kejadian yang berada di sekitar jembatan Selokan Mataram tersebut menyebabkan korban koma hingga 1 bulan dan masa perawatan 15 hari di RS Sardjito Yogyakarta.
Atas tindakan kedua pelaku, masing-masing dikenai pasal 350 ayat 2 yunto 56 1e KUHP, karena turut membantu dan pasal
351 ayat 2 KUHP, karena melakukan penganiyaan. Kedua pelaku terancam hukuman penjara paling lama lima tahun.
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Keracunan Makanan Siswa Sleman: Semua Pasien Pulang, Tapi Investigasi Terus Berlanjut!
-
Roy Suryo Buka-bukaan Soal Buku 'Jokowi's White Paper': Dari IPK Jokowi hingga Kajian Forensik
-
Soft Launching Buku Roy Suryo dkk di UGM 'Diganggu', AC dan Lampu Dipadamkan
-
View Menoreh dari Foodcourt Pasar Godean? Ini Rencana Pemkab Sleman
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Pemotretan Road to Prawirotaman Fashion on the Street