SuaraJogja.id - Warganet di Yogyakarta tengah dibuat prihatin oleh nasib yang menimpa seorang ayah dan putrinya. Ayah-anak itu dikabarkan terpaksa berjalan kaki dengan jarak yang jauh karena tak punya uang untuk pulang kampung ke Blitar, Jawa Timur.
Kabar tersebut diungkapkan di Twitter oleh pengguna akun @kentaaar, Kamis (9/1/2020). Ia juga menyertakan foto ayah dan anak itu dari belakang.
Dari foto tersebut tampaknya sang anak berusia remaja. Ia memakai celana dan kaus berlengan panjang serta sepatu dan topi. Di pundak kirinya ia gantungkan tas cokelat.
Sementara itu, ayahnya memakai celana pendek, kemeja, sepatu, dan topi, sembari menggendong tas ransel. Tak hanya itu, terdapat pula selembar kertas yang ditempelkan di ranselnya supaya bisa dibaca orang lain.
Baca Juga: Perjaka Uzur Ini Cabuli Bocah yang Dirayu Pakai Uang Rp 2.000
"Mohon bantuannya buat biaya perjalanan pulang ke blitar. Terpaksa karena kecopetan," bunyi tulisan pada kertas itu.
Menurut cerita @kentaaar, ayah dan anak itu baru saja menjadi korban copet saat berada di Semarang, Jawa Tengah.
Kemudian keduanya mendapatkan tumpangan untuk melanjutkan perjalanan sampai ke Magelang, Jawa Tengah. Dari sanalah keduanya berjalan kaki sampai tiba di Jogja.
"Tadi aku ketemu mereka di samping GSP [Grha Sabha Pramana]. Bapaknya cerita mau cari kerjaan untuk pulang," tulis @kentaaar pada cuitannya yang mengajak warganet untuk ikut membantu ayah dan anak yang tak disebutkan namanya itu.
"Si mbaknya tadi kelihatannya lagi sakit dan capek. Jadi kalau ketemu tolong bantuin ya temen-temen," imbuh dia.
Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur, Mungkinkah Ini Penyebabnya?
Sayangnya, saat ini keberadaan ayah dan anak itu tak diketahui pasti. Namun, @kentaaar beranggapan, keduanya mungkin masih berada di sekitar Yogyakarta.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ahli Waris Terverifikasi, Kemensos Siap Salurkan Santunan Korban Tanah Longsor di Pesantren Gontor
-
Durasi Ideal Jalan Kaki dalam Sehari Biar Berat Badan Turun
-
Jelajah Seru Keindahan Jawa Tengah dengan Teknologi Roadsync, Cerita di Balik Setang Honda PCX160
-
'Luka Lama' Warga Ngaran II Borobudur di Balik Penolakan Kremasi Taipan Murdaya Poo
-
Jarang Olahraga? Coba Cara Ini untuk Bangun Kebiasaan 10.000 Langkah Per Hari
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
Jelang Kongres Tahunan, Erick Thohir Bocorkan Masa Depannya di PSSI
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik April 2025, RAM Besar dan Kamera Ciamik
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
Terkini
-
Ramai TNI Masuk Kampus di Semarang, Dosen UIN Jogja: Kebebasan Akademik Terancam
-
Gunungkidul 'Sentil' UNY: Lahan Hibah, Mana Kontribusi Nyata untuk Masyarakat?
-
Kemarau 2025 Lebih Singkat dari Tahun Lalu? Ini Prediksi BMKG dan Dampaknya
-
Terjadi Lagi, Pria Berjaket Coklat Edarkan Uang Palsu, Toko Kelontong Jadi Korban
-
Polda Selidiki Kasus Tanah Mbah Tupon, BPN DIY Blokir Sertifikat IF