SuaraJogja.id - Kerajaan Agung Sejagat yang membuat keraton di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menggeberkan publik, sehingga warga mendatangi istana tersebut, Senin (13/1/2020) malam.
Yunarti (35), warga yang mendatangi lokasi keraton tersebut mengakui, ingin melihat istana dan batu prasasti buatan kerajaan tersebut.
Ia menegaskan, tidak ada rasa takut atau marah setelah mengetahui kemunculan kerajaan yang mengklaim sebagai penerus Kerajaan Majapahit.
"Ya saya hanya penasaran saja dengan lokasi di sini, saya penasaran dengan batunya dan beberapa bangunan yang akan dibangun. Hanya kaget saja setelah diberitahu tetangga, ada rumah warga yang akan menjadi kerajaan baru," kata Yunari kepada SuaraJogja.id, Rabu malam.
Pantauan SuaraJogja, lokasi yang berada di pinggir desa Pogung Jurutengah itu ramai disambangi masyarakat sekitar.
Meski gelap karena minim lampu penerangan, mereka rela datang sejak pukul 19.30 WIB. Hingga pukul 21.00 WIB, secara silih berganti warga mendatangi lokasi, rata-rata dihadiri anak remaja.
Memasuki kawasan tersebut terdapat gapura sebagai pintu masuk. Di dalamnya terdapat batu yang diklaim sebagai prasasti, persisnya di sebelah rumah bercat putih.
Warga Pogung lainnya, Krisna Aji (18), yang rumahnya berjarak hanya 100 meter dari lokasi, menuturkan sejak sore memang sudah banyak orang berdatangan.
Baca Juga: Senin Malam, Istana Kerajaan Agung Sejagat yang Bikin Geger Didatangi Warga
"Mungkin karena viral di media sosial akhirnya masyarakat penasaran. Mereka mendatangi lokasi yang katanya disebut kerajaan ini sejak sore tadi. Saat malam ini juga tambah ramai karena ingin tahu suasana lokasinya," kata Krisna kepada SuaraJogja.id.
Krisna mengungkapkan, Jumat (10/1) pekan lalu, sejumlah pengikut dari Keraton Agung Sejagat menggelar Kirab Wilujengan. Namun warga menganggap hal itu merupakan acara kebudayaan.
"Awalnya kami kira hanya untuk melestarikan budaya Jawa. Namun lambat laun mereka membangun sebuah lokasi di desa Pogung Jurutengah dan malah membuat kami penasaran. Apalagi sampai mendatangkan batu yang diukir aksara Jawa," terangnya.
Disinggung terkait tanggapan soal kerajaan yang muncul di sekitar tempat tinggalnya, Krisna tak begitu yakin lokasi tersebut akan menjadi keraton.
"Saya kurang yakin ini menjadi keraton seperti Keraton Solo, atau Keraton Yogyakarta. Saya kurang percaya saja," terangnya.
Untuk diketahui, masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah memang digegerkan oleh kemunculan Keraton Agung Sejagat yang diprakarsai oleh Totok Santosa Hadiningrat bersama istri, Dyah Gitarja.
Tag
Berita Terkait
-
Senin Malam, Istana Kerajaan Agung Sejagat yang Bikin Geger Didatangi Warga
-
Ini Isi Keraton Kerajaan Agung Sejagat yang Klaim Pewaris Majapahit
-
Totok Kerajaan Agung Sejagat Purworejo Pernah Prediksi World War III 2020
-
Bikin Kerajaan Agung Sejagat, Rajanya Dulu Bikin Heboh soal Duit Bank Swiss
-
Geger Kerajaan Agung Sejagat, Pindahkan Batu Kuno untuk Dibuat Prasasti
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR kepada 3,2 juta Debitur UMKM
-
Wajib Izin! Nasib Juru Parkir Pasar Godean di Ujung Tanduk, Apa Untungnya?
-
Beyond ATM: Cara BRI Proteksi Uang Anda di Era Perbankan Digital
-
Kritik Tajam MPBI DIY: Pemerintah Disebut Pakai Rumus Upah yang Bikin Buruh Gagal Hidup Layak
-
Pemkot Yogyakarta Targetkan 100 Rumah Tak Layak Huni Selesai Direnovasi Akhir Tahun 2025