SuaraJogja.id - Kerajaan Agung Sejagat, yang mengklaim sebagai penerus Majapahit dan membangun keraton di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menggegerkan publik.
Namun, Mahapatih Keraton Agung Sejagat bernama Resi Joyodiningkrat menegaskan bahwa Keraton Agung Sejagat bukan aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat.
“Keraton Agung Sejagat merupakan kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir perjanjian 500 tahun yang lalu, terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit pada 1518 sampai dengan 2018,” kata dia seperti diberitakan Antara, Senin (13/1/2020).
Baca Juga: Senin Malam, Istana Kerajaan Agung Sejagat yang Bikin Geger Didatangi Warga
Perjanjian 500 tahun tersebut dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa imperium Majapahit dengan Portugis sebagai wakil orang barat atau bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka tahun 1518.
Jodiningrat menyampaikan, dengan berakhirnya perjanjian tersebut, maka berakhir pula dominasi kekuasaan barat mengontrol dunia yang didominasi Amerika Serikat setelah Perang Dunia II.
“Jadi, kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra,” kata dia.
Warga Penasaran
Munculnya Kerajaan Agung Sejagat yang membuat keraton di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengundang perhatian publik, Senin (13/1/2020).
Baca Juga: Ini Isi Keraton Kerajaan Agung Sejagat yang Klaim Pewaris Majapahit
Pantauan jurnalis Suarajogja.id di lokasi, warga yang penasaran terus mendatangi lokasi keraton itu meski kondisi sudah gelap karena minim lampu penerangan, Senin malam sekitar pukul 22.45 WIB.
Masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah memang digegerkan dengan kemunculan Keraton Agung Sejagat yang diprakarsai oleh Totok Santosa Hadiningrat bersama istri, Dyah Gitarja.
Mereka juga sedang membangun kerajaan tepatnya di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Salah seorang warga Pogung, Krisna Aji (18), yang rumahnya berjarak hanya 100 meter dari lokasi, menuturkan sejak sore memang sudah banyak orang berdatangan.
"Mungkin karena viral di media sosial akhirnya masyarakat penasaran. Mereka mendatangi lokasi yang katanya disebut kerajaan ini sejak sore tadi. Saat malam ini juga tambah ramai karena ingin tahu suasana lokasinya," kata Krisna kepada SuaraJogja.
Krisna mengungkapkan, Jumat (10/1) pekan lalu, sejumlah pengikut dari Keraton Agung Sejagat menggelar Kirab Wilujengan. Namun warga menganggap hal itu merupakan acara kebudayaan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tidak Takut, Warga Sambangi Batu Prasasti di Keraton Agung Sejagat
-
Senin Malam, Istana Kerajaan Agung Sejagat yang Bikin Geger Didatangi Warga
-
Ini Isi Keraton Kerajaan Agung Sejagat yang Klaim Pewaris Majapahit
-
Totok Kerajaan Agung Sejagat Purworejo Pernah Prediksi World War III 2020
-
Bikin Kerajaan Agung Sejagat, Rajanya Dulu Bikin Heboh soal Duit Bank Swiss
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
4 Rekomendasi Skincare Mengandung Glycolic Acid, Manjur Atasi Flek Hitam Cegah Penuaan
-
Update Market Value Pemain Timnas Indonesia H-1 Lawan Jepang, Siapa Melonjak?
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Terkini
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?