SuaraJogja.id - Hadi Suroso (74), warga Padukuhan Tumpak, Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, merupakan salah satu korban bujuk rayu dari Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat, "Raja" Keraton Agung Sejagat (KAS). Laki-laki yang akrab dipanggil Roso ini merupakan koordinator Gunungkidul Development Committee (DEC), organisasi atau lembaga bentukan dari Toto Santoso.
Roso mengatakan, tak hanya sekali ini ia menjadi korban janji-janji manis suatu yayasan atau lembaga karena sebelum ini dirinya pernah tiga kali juga mengalami hal serupa. Modusnya pun sama, yaitu berjanji akan memberikan sejumlah dana yang cukup besar ataupun juga emas dengan berat yang cukup lumayan.
Namun, untuk yang kali keempat ini, dirinya mengaku kapok dan tidak akan lagi turut serta dalam kegiatan-kegiatan seperti Gunungkidul DEC. Bukan tanpa alasan ia mengaku kapok. Ia mengaku memiliki beban moral terhadap para anggota yang lain.
Awalnya, tambah Roso, dirinya tergiur dengan janji-janji tersebut karena ingin menyejahterakan masyarakat di sekitarnya. Harapannya, dengan dana yang cukup besar tersebut, pensiunan TNI Angkatan Darat (AD) ini mampu berkontribusi dalam hal pembangunan di sekitarnya.
Baca Juga: Demi Posisi di Persib Bandung, Zalnando Siap Unjuk Gigi di Malaysia
"Di sekitar tempat tinggal saya dan juga Gunungkidul masih banyak saya temukan warga yang berada di bawah garis kemiskinan dan saya ingin berkontribusi membantu mereka," ujarnya.
Dalam tiga tahun, mulai dari 2016 hingga 2018 lalu, gerakan dari organisasi atau lembaga bentukan Totok Santosa tersebut memang cukup masif. Iming-iming yang cukup menggiurkan ternyata mampu menarik anggota hingga ribuan orang.
Roso mengatakan, sebelum dia turun menjadi bagian dari organisasi atau lembaga bentukan dari Totok Santosa, dia juga pernah ikut serta yayasan yang bergeraknya mirip dengan milik Totok Santosa tersebut. Ada relasi atau rekannya yang cukup dia percaya mengajak dirinya untuk turut serta dalam lembaga nirlaba tersebut.
Dia dijanjikan akan mendapatkan aliran dana yang cukup besar serta emas untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. Bahkan di yayasan sebelumnya, yaitu yayasan Padamu Negeri, dirinya pun turut serta. Kala itu di Yayasan Padamu Negeri ia dijanjikan akan turun emas dalam jumlah cukup besar dan emas tersebut sudah ada di Gunungkidul.
"Untuk yayasan ini bahkan saya sudah pernah ikut sampai ke Banjarnegara, tetapi ya hasilnya sama saja tidak ada buktinya," ujarnya.
Baca Juga: Sebut UU Baru Tak Lemahkan KPK, Maruf: Bupati OTT, Komisioner KPU Juga Kena
Namun dalam kegiatan tersebut, Roso beruntung karena mengaku tidak mengeluarkan dana untuk keikutsertaannya. Dia hanya pernah mengeluarkan uang satu kali, yaitu sebesar Rp100.000 untuk iuran anggota. Demikian juga dengan anggota-anggota yang lainnya, hanya ditarik iuran sebesar Rp100.000.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
-
Daftar Nama Korban Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai