Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 18 Januari 2020 | 10:47 WIB
Dr Kuwat Triyana, dosen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) sekaligus peneliti di Institute of Halal Industry and System (IHIS) UGM, menunjukkan alat multifungsi berbentuk lidah yang disebut lidah elektronik atau elto ciptaannya dalam Konferensi Pers di Laboratorium Fisika Material dan Insumentasi (Fismatel) Departemen Fisika FMIPA UGM, Jumat (17/1/2020). - (UGM/Vino)

"Nanti kalau sudah produksi massal bisa lebih murah lagi. Kalau produk impor itu dipasarkan per unitnya Rp2,5 miliar, maka elto hanya kurang Rp25 juta," kata dosen prodi Fisika UGM ini.

Kuwat mengungkapkan, ke depannya, ia dan tim akan mengembangkan elto supaya tidak hanya berguna untuk industri makanan, melainkan juga kepentingan diagnosis medis dan industri farmasi, seperti deteksi penggunaan narkoba, tembakau gorila, lumpuh layu, dan deteksi penyakit lain.

Load More