Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 18 Januari 2020 | 13:02 WIB
Tukang parkir di Taman Sari Jogja diduga "nuthuk" - (Facebook/Sulthan Junior)

"Duh tempat wisata yang istimewa tercoreng jeleknya gara-gara oknum preman parkir melas-melas," komentar Christian.

"Mungkin seharusnya ditulis besar-besar tarif parkir: Elep, bus, mobil cilik, pit montor, po andong," tambah Amir Pak'e Anggun.

"Memprihatinkan. Jangan sampai wisata Jogja sepi gara-gara parkirnya mahal," ungkap Sherly Asih Putri.

Diberitakan SuaraJogja.id, pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019-2020, sempat viral tarif parkir mahal di kawasan Malioboro di Twitter. Akun @JogjaUpdate mengunggah foto disertai keterangan tarif parkir kendaraan yang tidak wajar, di mana mobil dikenai Rp10 ribu, lalu bisa naik cukup tinggi menjadi Rp35 ribu.

Baca Juga: Baristanya Salah Dengar, Tulisan Nama Pemesan Kopi Ini Jadi Ambigu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X lantas meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk bertindak tegas dalam menangani kasus tarif parkir mahal di kawasan Malioboro menjelang Nataru.

Namun, Sultan mengingatkan, ada beberapa kawasan parkir resmi milik pemerintah di kawasan Malioboro yang menerapkan tarif progresif, sehingga makin lama parkir maka tarifnya akan makin besar.

"Ya memang karcisnya [tarif parkir progresif] harganya memang lain, bukan dinaikkan," jelasnya di Kompleks Kepatihan, Senin (23/12/2019).

Load More