Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 18 Januari 2020 | 16:14 WIB
Sri Sultan HB X dan GKR Hemas menyerahkan bantuan gamelan perunggu Pemprov DIY ke Paguyuban Masyarakat Jawa di Bengkulu (PMJB) di Rumah Budaya Bumi Ayu Selasar, Bengkulu, Jumat (17/1/2020). - (Instagram/@gkr_hemas)

SuaraJogja.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X baru saja bertandang ke Bengkulu didampingi sang istri, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas.

Raja dan Permaisuri Keraton Yogyakarta itu tidak datang dengan tangan kosong ke Bengkulu. Keduanya membawa gamelan perunggu milik Pemprov DIY.

Keterangan tersebut disampaikan GKR Hemas dalam unggahan di akun resmi Instagram-nya, Sabtu (18/1/2020). Pada foto yang ia unggah, GKR Hemas terlihat anggun dalam balutan kebaya hijau dan jarit, sementara Sultan memakai kemeja batik.

GKR Hemas menyampaikan, bantuan gamelan perunggu Pemprov DIY itu diserahkan sebagai bantuan untuk masyarakat Jawa yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Jawa di Bengkulu (PMJB) di Rumah Budaya Bumi Ayu Selasar, Bengkulu.

Baca Juga: Jelang Imlek, 3 Keris Pusaka Tokoh Banyumas Ikut Disucikan di Kelenteng

Tak hanya dirinya dan Sultan, acara penyerahan gamelan itu, kata GKR Hemas, juga dihadiri sejumlah tokoh setempat.

"Selain kami, acara ini dihadiri pula Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs Supratman, Wakil Ketua DPD RI Sultan Bahtiar Najamudin, Riri Darmayanti, Eni Kairani, Wakil Bupati Seluma Supato, anggota DPRD Provinsi Bengkulu Suharto, Kadis Dinas Pariwisata Irsan Setiawan, Kadis Dinkes Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, Kadis Kominfotik Provinsi Bengkulu Jaduliwan, Kadis PUPR Provinsi Bengkulu Mulyani, dan seluruh Paguyuban Masyarakat Jawa Bengkulu (PMJB)," tulis @gkrhemas.

Dilansir Antara, dalam kunjungannya yang ke sekian kali di Bengkulu, Sultan juga meminta warga etnis Jawa di Bengkulu untuk lebih berkontribusi mendukung pembangunan Provinsi Bengkulu.

Ia meminta mereka untuk selalu menjaga kekompakan dan keharmonisan dalam rangka menjalani kehidupan sehari-hari bersama warga dari etnis lainnya di Bengkulu.

"Jadi tetap harus kompak, harus bisa berdialog dengan baik dengan warga masyarakat di sini. Tidak perlu membeda-bedakan karena warga masyarakat tidak membedakan. Istilah orang Jawa itu 'ajur-ajer' bagaimana dia harus bisa menyesuaikan pada kondisi di mana dia berada," kata Sultan saat diwawancarai di gedung Balai Raya Semarak, Kota Bengkulu, Jumat (17/1/2020).

Baca Juga: OJK Dinilai Kecolongan Terkait Korupsi di Jiwasraya

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Merysah berharap, kunjungan ini bisa makin mempererat hubungan antara Provinsi Bengkulu dan DIY.

Load More