SuaraJogja.id - Aksi pemerkosaan Arif Yunarko (35), guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo terhadap siswinya yang masih berusia 13 tahun ternyata berawal dari pelajaran biologi tentang anatomi tubuh manusia.
Dalih mengajar pelajaran itu di kelas, korban yang saat itu masih duduk di bangku kelas 4 kerap dijadikan obyek saat tersangka menjelaskan anatomi tubuh manusia pada siswa dan siswi lainnya. Bahkan tersangka juga menyentuh bagian sensitif pada tubuh korban.
Korban tak sadar jika sebenarnya ada unsur pelecehan di dalam proses belajar mengajar yang menimpa dirinya.
Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reskrim Polres Probolinggo, Bripka Isyana Reny Antasari, mengatakan berawal dari penjelasan pelajaran biologi itulah pelaku lantas memanfaatkan korban.
Baca Juga: Termakan Rayuan Maut Duda, Gadis Belia Dicabuli Budianto di Kuburan Cina
“Dengan modus itu, pelaku kemudian melakukan aksinya. Awalnya hanya sebatas mencabuli, namun ketika sudah duduk di bangku kelas 6, pelaku berani menyetubuhinya,” kata Reny seperti dikutip Jatimnet.com--jaringan Suara.com, Sabtu (18/1/2020).
Reny mengatakan pihaknya terus menyelidiki dan mengembangkan kasus persetubuhan di bawah umur tersebut karena diduga korban lebih dari satu orang.
"Sementara pengakuan pelaku, korbannya hanya satu. Namun kami tetap kembangkan kasus ini. Apalagi korban ini sampai sekitar dua tahun mendapatkan perlakuan bejat dari pelaku,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tersangka mengaku telah melakukan persetubuhan kepada korban sebanyak empat kali. Sementara dari informasi yang digali petugas, selain persetubuhan, pelaku juga sempat mencabuli korban.
Polisi menangkap tersangka Arif berdasarkan laporan orang tua korban. Tersangka terancam pidana sebagaimana diatur dalam pasal 81 juncto pasal 76D Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun serta denda maksimal Rp5 miliar.
Baca Juga: Beraksi 5 Kali, Peremas Payudara Ibu-ibu Berhijab Akui Mudah Terangsang
Karena pelaku seorang pendidik, sesuai pasal 81 ayat 3, maka ancaman pidana penjaranya ditambah sepertiga dari ancaman pidana semula.
Berita Terkait
-
Guru Perkosa Siswi dari Kelas 4 SD, Tiap Istirahat Dilarang Keluar Ruangan
-
Puas Perkosa Gadis ABG, Mang Budi Dekap Korban Sambil Nonton Video Porno
-
Jadi Predator Anak Sejak Umur 10 Tahun, Heri Diciduk Polisi di Pademangan
-
Saking Trauma, Korban Kerap Mengigau karena Bermimpi Aksi Cabul Pelaku
-
Dendam dan Tak Puas Punya Istri, Alasan Sahwan Sodomi Belasan Siswa SD
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Suram Hari Ini, Turun Menjadi Rp 1.871.000/Gram
-
Banyak Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol: Bukannya Nggak Solider, Istri Anak Mau Makan Apa
-
Ada Demo Besar Ojol, Gojek Pastikan Aplikasi Beroperasi Normal
-
Segera Ambil Link DANA Kaget, Tambahan Uang Belanja dan Bayar Langganan
-
Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen