SuaraJogja.id - Suasana Kelenteng Fuk Ling Miau atau yang lebih dikenal dengan Kelenteng Gondomanan, Kota Yogyakarta berbeda pada Minggu (19/1/2020) pagi. Tempat ibadah umat Konghucu yang beberapa waktu selalu sepi, kini nampak ramai didatangi puluhan orang berbaju putih.
Dari rombongan itu tampak beberapa orang di antaranya terlihat mengenakan pakaian muslim sedang sibuk membersihkan sudut kelenteng yang terletak di Jalan Brigjend Katamso, Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Sarwestu Widyawan yang memasuki halaman kelenteng, langsung memarkirkan motor dan menyalami sejumlah rekan-rekannya yang terlebih dahulu berada di kelenteng. Dengan sigap, ia mengambil kain pembersih dan menaiki tangga untuk membasuh ukiran kayu di bagian atas Kelenteng Gondomanan dari kotoran dan debu.
Tak selesai sampai di situ, Sarwestu juga dengan telaten membersihan beberapa hiasan yang menempel di dinding klenteng.
Kegiatan Sarwestu dan sejumlah rekan-rekannya pagi itu tak lain sebagai persiapan untuk menyambut datangnya tahun baru Tionghoa, 25 Januari 2020.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada saudara umat Konghucu di Yogyakarta yang akan menggelar perayaan Imlek 2020. Jadi kami dari Alumni SMA Yogya Bersatu (ASYB) berinisiatif untuk ikut merayakan hari besar mereka dengan membantu membersihkan Kelenteng Gondamanan," kata Sarwestu kepada wartawan di sela-sela membersihkan tempat ibadah itu, Minggu (19/1/2020).
Sejak pukul 08.00 WIB, kelompok yang terdiri dari berbagai SMA di Yogyakarta ini telah berkumpul. Tak jarang dari sebagian anggota berswafoto lantaran lama sudah tak bertemu.
"ASYB ini terdiri dari alumni-alumni SMA se-Yogyakarta dari berbagai latar belakang hingga kepercayaan. Tujuan kami adalah mempublikasi ke masyarakat bahwa kebersamaan ini penting dan harus dijaga tanpa sekat dan perbedaan (agama)" katanya.
Pria 56 tahun yang mengenakan batik lurik dipadukan dengan peci putih tersebut datang dengan maksud untuk membantu saudara penganut Konghucu menjelang perayaan Imlek.
Baca Juga: Diduga "Nuthuk", Tukang Parkir Taman Sari Jogja Ini Buat Wisatawan Geram
"Karena saya muslim dan diajarkan bertoleransi, siapapun dia umat manusia adalah umat tuhan dan kewajiban manusia untuk memberikan hal baik kepada sesama tanpa memandang latar belakangnya. Saya memiliki prinsip, sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang dapat bermanfaat untuk orang lain," terang Sarwestu yang mengaku bekerja di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Pihaknya menerangkan, ASBY sendiri tak sekedar datang untuk membersihkan Klenteng. Namun juga berupaya sebagai pelopor guna menjaga keberagaman yang ada di Indonesia salah satunya di Yogyakarta.
"Indonesia memang lahir dari berbagai latar belakang yang berbeda. Artinya banyak keberagaman di sini, maka dari itu kami berusaha agar perbedaan ini dapat dirangkul bersama, shingga nilai-nilai kesatuan dan persatuan (Indonesia) tetap terjaga," ungkap Sarwestu yang menjabat sebagai Ketua I di ASBY.
Kegiatan ilakukan dengan membersihkan sejumlah ornamen, patung, dan seluruh bagian kelenteng. Sebanyak 30 anggota membawa sapu, kain pel hingga cairan pengharum lantai sendiri.
Ketua Pengurus Klenteng Gondomanan, Angling Wijaya menyambut baik dengan kegiatan positif yang dilakukan ASBY.
"Ini bentuk persatuan yang harus dijaga meski kami berbeda kepercayaan. Kelenteng sendiri adalah milik bersama, apalagi sudah menjadi cagar budaya sehingga harus saling menjaga. Artinya menyambut Imlek tahun ini tak hanya umat (Konghucu) yang patut mendapatkan berkah. Namun orang lain juga harus mendapat kesenangan dan kehidupan lebih baik di tahun Tikus Logam ini," tuturnya.
Berita Terkait
-
Warung Ini Tantang Nyanyi Guns N Roses, Pengamen Kaleng Auto Mundur
-
Bakal Saingi Wisata di Malioboro, Ini Keunggulan Kawasan Kotabaru
-
Jelang Imlek, 3 Keris Pusaka Tokoh Banyumas Ikut Disucikan di Kelenteng
-
Diduga "Nuthuk", Tukang Parkir Taman Sari Jogja Ini Buat Wisatawan Geram
-
Menikmati Wisata Perahu Imlek di Solo
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin