Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 20 Januari 2020 | 17:59 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani bertemu Gubernur dan Raja Keraton Yogyakarta, Senin (20/1/2020). [Putu Ayu Palupi / Kontributor]

SuaraJogja.id - Ketua DPR RI, Puan Maharani membahas fenomena keraton abal-abal yang muncul bersama Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Senin (20/01/2020). Fenomena ini dibicarakan karena semakin banyak pihak yang mengklaim menjadi raja atas keraton-keraton baru saat ini.

Sebut saja Keraton Agung Sejagat (KAS), Sunda Empire, Keraton Jipang di Cepu dan lainnya. Kalau KAS di Desa Pogung, Jurutengah, Bayan, Purworejo diklaim menjadi kerajaan milik Toto Santoso, Sunda Empire diklaim dipimpin oleh Raden Rangga. Rangga bahkan mengaku mampu menghentikan nuklir.

Munculnya kerajaan-kerajaan baru itu meresahkan masyarakat. Bahkan Polda Jateng sudah menangkap pendiri KAS, Toto Santoso dan permaisurinya Fanni Amidania.

Puan menyebutkan, pihak kepolisian sudah mencermati fenomena keraton abal-abal. Pihak kepolisian juga sudah melakukan penanganan terkait kasus tersebut.

Baca Juga: Kader PDIP Jadi Buron KPK, Begini Tanggapan Puan Maharani

"KAS, Sunda Empire dan lainnya sudah dicermati BIN dan aparat terkait," ujarnya.

Sementara Sri Sultan HB X mengungkapkan, masyarakat perlu berhati-hati terkait fenomen keraton abal-abal tersebut. Apalagi ada iming-iming jabatan dengan menyetorkan sejumlah uang.

"Nyetor duit dengan bunga tinggi dilakoni (dilakukan-red), ternyata dibawa kabur. Masyarakat kita mudah percaya pada orang lain dan kalau diiming-imingi mudah tergiur," tandasnya.


Karenanya Sultan menghimbau agarmasyarakat mampu membentengi diri sendiri. Mereka jangan percaya dengan orang yang baru dikenal.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga: Pimpin Delegasi RI, Puan Maharani Promosikan Kesetaraan Gender di Australia

Load More