SuaraJogja.id - Dikenal sebagai kawasan pecinan Kota Yogyakarta, di Kampung Ketandan rupanya terdapat sebuah bangunan yang menjadi bagian dari sejarah panjang hubungan Tionghoa dan Keraton Yogyakarta. Bangunan itu disebut sebagai Rumah Tan Jin Sing.
Sayangnya, bangunan yang didominasi warna putih dan hijau ini sepintas tampak kurang memikat mata, sehingga kerap dilewatkan begitu saja oleh wisatawan di tengah hiruk-pikuk aktivitas Kampung Ketandan.
Rumah dengan perpaduan gaya Tionghoa, Eropa, dan Jawa tersebut dulunya ditempati kapitan Tionghoa bernama Tan Jin Sing.
Tan Jin Sing adalah seorang kapitan Tionghoa yang dikenal karena kepandaiannya. Dahulu, Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) III mengangkatnya sebagai bupati dan memberinya gelar Kanjeng Raden Tumenggung Secadiningrat.
Mengabdi pada keluarga Keraton Yogyakarta, sosok Tan Jin Sing pun disebut-sebut dihormati Pangeran Diponegoro. Belum lagi, Tan Jin Sing merupakan sosok yang dulu mengeksplor Candi Borobudur sekaligus meminta Sir Thomas Stamford Raffles untuk melakukan restorasi.
Menurut seorang ketua RW di Kampung Ketandan, Tjundoko, Tan Jin Sing tinggal di Keraton selama lima hari dalam seminggu, lalu pada Jumat-Sabtu, ia menempati kediaman di Kampung Ketandan.
Tan Jin Sing diketahui memang memiliki dua istri: satu dari kalangan Keraton, sementara satunya adalah keturunan Tionghoa bermarga Yap.
Sebagai kapitan yang berpengaruh sekaligus bupati, rumah Tan Jin Sing sebenarnya tergolong mewah. Kala itu, areal rumahnya membentang dari perempatan Ketandan hingga Jalan Ahmad Yani. Sayangnya, kini bagian rumah yang tersisa hanyalah satu sub bangunan di Jalan Ketandan Lor.
Jika dilihat dari bentuk bangunan dan ruang-ruang yang ada, sub bagian rumah yang tersisa itu diperkirakan adalah bagian kantor. Di samping itu, ada pula bagian istal kuda yang masih tersisa.
Baca Juga: Gubernur Jawa Tengah Protes Honorer Dihapus: Kami Bisa Kekurangan Pegawai
Sementara itu, bagian dalam Rumah Tan Jin Sing didominasi warna putih dengan kusen hijau muda. Dari kejauhan, atapnya terlihat bak joglo khas Jawa.
Meski begitu, travelers juga dapat melihat perpaduan gaya arsitektur khas Tionghoa dan Eropa. Salah satu yang menarik, bentuk pintu depannya dan juga pilar-pilar besar menghiasi bangunan lawasa itu.
Bagian lantai rumah Tan Jin Sing memiliki ubin kuno khas bangunan Belanda zaman dulu. Di bagian belakang rumah, ada pula halaman yang cukup besar.
Jika dikira-kira, luas rumah Tan Jin Sing dulu mencapai satu hektare. Kini, bagian dalam rumah itu tampak tak terurus karena proses perbaikan masih berjalan.
Saat ini Rumah Tan Jin Sing sudah dibeli Pemda Yogyakarta dan tengah direstorasi. Namun, jika beruntung, travelers dapat meminta izin untuk melihat-lihat sejenak.
Setelah restorasi selesai, rencananya rumah ini akan dijadikan sebuah museum yang berisi sejarah peranakan secara makro dan juga kisah Tan Jin Sing selaku pemiliknya dulu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
Terkini
-
Angin Kencang Terjang Sleman, Pemkab Pastikan Bantuan Tepat Sasaran, Ini Strateginya
-
Ekspor Kemiri, Susu, Cabai: Yogyakarta Buktikan Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini Strategi Kementan
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman