Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 24 Januari 2020 | 18:13 WIB
Lokasi kediaman pemilik UD Sakinah, Indriyana Fatmawati dan M Wahyudi, yang diduga menjalankan bisnis investasi bodong, di Padukuhan Sempu, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Jumat (24/1/2020). - (Suara.com/Baktora)

SuaraJogja.id - Kasus dugaan investasi abal-abal yang menipu korban hingga puluhan miliar terus diperdalam pihak kepolisian. Meski baru satu korban yang melapor ke Polsek Depok Timur, kepolisian masih berusaha memburu pelaku, yang diketahui merupakan pasangan suami-istri (pasutri) M Wahyudi dan Indriyana Fatmawati.

"Memang laporan hanya satu yang masuk. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Pengembangan pun masih kami lakukan untuk menangkap pelaku," ungkap Kanit Reskrim Polsek Depok Timur Iptu Dewo Mahardian saat ditemui SuaraJogja.id, Jumat (24/1/2020).

Pihaknya menuturkan, kasus ini terus diselidiki lebih lanjut oleh polisi. Namun, soal kepastian berapa jumlah pelaku dan total kerugian korban, Dewo urung membeberkannya.

"Nanti tunggu saja kelanjutannya, kami masih berusaha memperdalam kasus ini," tambah dia.

Baca Juga: Benzema Siap Teken Kontrak Baru di Real Madrid

Sejauh ini dikabarkan, korban dugaan penipuan yang dijalankan oleh Indriyana Fatmawati dan M Wahyudi berjumlah hingga puluhan orang dengan kerugian mencapai Rp64 miliar.

Disinggung apakah pelaku benar berasal dari Boyolali, Dewo pun tak bisa memastikan secara rinci. Pihaknya hanya meminta menunggu hasil pengungkapan.

Sementara itu, ditanyai sudah berapa orang yang melaporkan kejadian tersebut, Dewo hanya menyebut satu pelapor yang mendatangi Polsek Depok timur.

"Yang melapor ke sini [Mapolsek Depok Timur] hanya satu. Selain itu ada beberapa yang melapor ke Polda, tapi jumlahnya kami tidak tahu," terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto belum mengetahui jumlah pelapor yang berkaitan dengan dugaan investasi bodong.

Baca Juga: Hasto Sanjung Harun Masiku Buronan KPK sebagai Kader Terbaik PDIP

"Ada sebuah laporan, tapi saya belum tahu apakah laporan terkait UD itu [UD Sakinah]. Saya belum baca laporannya, jadi saya perlu pastikan dulu karena laporannya banyak [tidak hanya investasi bodong]," terang Yuliyanto.

Load More