Scroll untuk membaca artikel
Iwan Supriyatna | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 25 Januari 2020 | 06:23 WIB
Ratusan umat Konghucu datang silih berganti ke Kelenteng Fuk Ling Miau, Yogyakarta, Jumat (24/1/2020) malam. (Suara.com/Ilham Baktora)

"Kali ini Kelenteng Gondomanan dimeriahkan kembali dengan pertunjukkan barongsai serta kembang api. Pada intinya pergantian tahun baru Imlek harus disambut dengan hati yang gembira. Selain itu, doa yang dipanjatkan para umat dapat dikabulkan dan dimudahkan oleh para dewa," kata Angling.

Pihaknya menambahkan, sekitar 500 umat akan mendatangi Kelenteng untuk berdoa pada malam tahun baru Imlek 2571. Sehingga pihaknya membuka kelenteng sampai pagi bagi umat yang akan berdoa.

"Bagi umat yang ingin berdoa tetap diperkenankan. Kelenteng nanti dibuka hingga pagi. Kami mengucapkan selamat tahun baru Imlek 2571," jelas dia.

Tak hanya umat Konghucu yang datang ke kelenteng Gondomanan. Sejumlah masyarakat berbeda keyakinan pun juga datang untuk memeriahkan pergantian tahun baru imlek 2571 dalam penanggalan Tionghoa.

Baca Juga: Makna Lilin Merah yang Terus Menyala saat Perayaan Imlek

Dari pantauan SuaraJogja.id, kemeriahan ditunjukan di kelenteng Gondomanan mulai pukul 20.00 wib, dimana pertunjukan diawali dengan tarian barongsai di halaman depan kelenteng setempat. Selanjutnya pesta kembang api juga mereka lakukan.

Tak berhenti di situ, detik-detik pergantian tahun baru Imlek 2571, kegiatan difokuskan di dalam kelenteng dengan memanjatkan doa dan meditasi yang diikuti umat Konghucu. Pemanjatan doa dipimpin oleh seorang biksu Sasana Bodhi.

Tepat pukul 00.00 wib, lonceng serta bedug yang berada di dalam kelenteng dibunyikan. Pemimpin doa, Biksu Sasana Bodhi juga menyiram percikan air dengan dupa kepada umat yang berkumpul di dalam kelenteng.

Rangkaian perayaan Imlek di kelenteng Gondomanan ditutup dengan pesta kembang api di halaman kelenteng pukul 00.10 wib.

Baca Juga: Mengenal Asal Usul Angpao saat Perayaan Imlek hingga Syarat Berbagi

Load More