SuaraJogja.id - Badan Penanggulangam Bencana Daerah (BPBD) DIY melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak dalam rangka mengantisipsi penyebaran virus Corona Wuhan. Koordinasi dilakukan karena wabah yang sudah menewaskan 107 korban jiwa dan membuat 4.474 orang terinfeksi itu berpotensi masuk ke Indonesia, termasuk ke DIY.
Kepala BPBD DIY Biwara Yuswanta di Kantor BPBD DIY, Selasa (28/1/2020), mengungkapkan, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, RSUP Dr Sardjito, Kantor Imigrasi (Kanim), Dinas Pariwisata (Dinpar), Sekretariat Daerah (Setda) DIY, Dinas Perhubungan (Dishub), Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), PMI, Angkasa Pura, rumah sakit, dan lainnya. Hal itu dilakukan mengingat masa inkubasi virus Corona Wuhan, yang bisa menyebar melalui sejumlah pintu masuk lintas negara secara tidak langsung.
Koordinasi dilakukan meski hingga saat ini belum ditemukan suspect warga atau penderita virus tersebut di DIY. Sebab, saat ini sudah ditetapkan pedoman kesiapsiagaan penanggulangan virus Corona dari Kemenkes.
“Beberapa peluang masuk ke DIY bisa melalui bandara, pelabuhan, lalu lintas darat, baik orang, barang, maupun hewan,” ungkapnya di sela Rapat Koordinasi kesiapan dan kewaspadaan menghadapi virus Corona Wuhan di Kantor BPBD DIY, Selasa.
Baca Juga: Jelang Penetapan Tersangka, Polisi Periksa 11 Saksi Kasus Sunda Empire
Menurut Biwara, kewaspadaan akan virus tersebut sangat penting karena bisa saja mewabah di DIY, sehingga selain koordinasi, dibentuk juga klaster kesehatan.
Klaster tersebut akan menyusun jaring koordinasi, komunikasi, dan mekanisme penanganan bencana terkait pelayanan kesehatan akibat virus Corona Wuhan, sehingga kesiapan sumber daya, baik personel, peralatan, dan prosedur pelayanan kesehatan dapat dilakukan secara optimal sesuai tugas masing-masing.
“Apalagi pintu masuk ada di dua bandara internasional dan pelabuhan. Sekarang sudah dipasang thermal scanner di YIA [Yogyakarta International Airport], sehingga dua pintu masuk di DIY sudah ada alat mendeteksi kemungkinan virus dari luar negeri,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Pusat (Komite PPI RSUP) Dr Sardjito Andaru Dahesi mengungkapkan, saat ini belum ada antivirus Corona.
Meski begitu, kata Andaru, masyarakat bisa mengantisipasi terkena virus, salah satunya dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan menjaga kesehatan tubuh serta lingkungan.
Baca Juga: Joel Vinicius Batal Gabung Persib Bandung
“Tentu saja, perilaku hidup sehat dalam rangka memperkuat daya tahan tubuh,” tandasnya.
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir
-
Kasus Jual Beli Bayi Terbongkar di Kulon Progo, Pelaku sudah Beraksi Belasan Kali
-
Jual Beli Anak di Kulon Progo Terbongkar, Orang Tua Bayi Tak Ditahan, Ini Penjelasannya
-
Bayi Dijual Rp25 Juta, Polisi Ringkus 4 Tersangka Jual Beli Anak di Kulon Progo