Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 29 Januari 2020 | 17:40 WIB
Tim RSUP Dr Sardjito memberikan informasi terkait kabar adanya pasien asal China, rujukan dari sebuah RS swasta di DIY, di ruang Webinar RSUP Dr Sardjito, Rabu (29/1/2020). - (Suara.com/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didera berita bohong perihal penyebaran Novel Coronavirus (2019-nCoV), yang menyebabkan pneumonia Wuhan, selama tiga hari berturut-berturut. Hal itu berdampak pada jumlah kunjungan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menuturkan, akibat munculnya berita bohong dan pemberitaan virus corona Wuhan di DIY, yang menyeret nama RSUP Dr Sardjito, banyak pasien RS tersebut yang menelepon untuk menanyakan benar atau tidaknya kabar itu dan menyatakan kekhawatiran mereka.

"Ada yang mau kontrol, tidak jadi. Saya juga melihat jam 10.00 WIB di beberapa klinik kok sepi," ungkapnya, sembari tertawa kecil, kala dijumpai wartawan di ruang Webinar RSUP Dr Sardjito, Rabu (29/1/2020).

Ia mengungkapkan, diperkirakan penurunan jumlah pasien rawat jalan mencapai 30 persen, terhitung sejak Rabu. Dari total rerata per hari sebanyak 2.500-3.500 kunjungan, Rabu ini hanya ada 2.000 pasien berkunjung.

Baca Juga: Terancam Digusur, PKL Simpang Lima UNY Tawarkan Solusi Ini ke Pemkab Sleman

"Tapi itu hanya di poliklinik tertentu. Yang cenderung sepi itu klinik penyakit dalam. Klinik mata tetap ramai," ujarnya.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Dr Sardjito Windarwati pun mengungkapkan, masyarakat tidak perlu khawatir untuk berkunjung ke RSUP Dr Sardjito, terutama yang sudah memiliki jadwal kontrol rutin kesehatan, karena Rs tersebut aman dan sudah dijaga dengan standar yang berlaku.

"Jangan sampai yang harusnya kontrol di Sardjito, jadi takut lalu tidak jadi kontrol," ungkapnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Baca Juga: Kejuaraan Asia Batal Akibat Virus Corona, Zohri Cs Cari Ajang Pengganti

Load More