Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 30 Januari 2020 | 12:32 WIB
Kemenhub luncurkan moda transportasi DAMRI yang layani langsung dari YIA ke Sleman City Hall, Kamis (30/1/2020). [Uli Febriarni / Kontributor]

SuaraJogja.id - Tarif angkutan antarmoda interkoneksi Yogyakarta International Airport (YIA) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) hanya sebesar Rp21.000 dan Rp25.000 untuk tiap rutenya.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI Budi Setiyadi mengatakan, tarif tersebut merupakan hasil subsidi dari pemerintah pusat sebesar Rp9 miliar selama setahun. Bila moda ini beroperasi tanpa subsidi, maka harga tiket menjadi sekitar Rp70.000.

Ia mengungkapkan, rute yang ada nantinya akan dibuat berhenti di beberapa tempat. Untuk sementara, armada berhenti di tempat yang sudah ada.

"Ke depan, kami berharap, baik dari kami, DAMRI maupun Pemda bisa kolaborasi tempat selter atau minimal seperti ruang tunggu. Bagi masyarakat untuk ke bandara [YIA] atau perjalanan dari bandara ke Borobudur," ungkapnya, usai peluncuran Angkutan Antarmoda YIA dan KSPN, di halaman Sleman City Hall, Kamis (30/1/2020).

Baca Juga: Persipura Jayapura Agendakan Uji Coba Sebelum Liga 1 2020

Lewat peluncuran moda tersebut, pemerintah ingin meyakinkan masyarakat yang hendak ke YIA bahwa mereka tidak perlu menggunakan kendaraan sendiri.

"Rute-rute yang kami siapkan juga akan dievaluasi. Menteri menekankan kami tentang kecepatan pelayanan," ujarnya.

Budi menambahkan, moda transportasi ini nantinya akan beroperasi dengan headway selama maksimal 20 menit.

"Kalau lebih dari itu tidak menarik lagi, terlampau banyak masyarakat yang menunggu," ucapnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo menuturkan, terkait persiapan selter armada, Pemkab Sleman akan berkoordinasi dengan Pemda DIY, termasuk menentukan posisi selter yang tepat.

Baca Juga: Badminton Asia Team Championships 2020: Kevin Cs 'Wajib' Waspadai India

Direktur Utama DAMRI Setia N Milatia Moemin mengatakan, total ada 11 armada DAMRI yang dioperasikan untuk mendukung angkutan antarmoda ini. Sekarang, baru tiga armada yang beroperasi.

"Secepatnya delapan armada lainnya menyusul. Rincian kapasitas penumpang, untuk jenis premium, Mercedes Benz Sprinter berkapasitas 10 orang. Jenis armada Toyota Hi Ace kapasitas 16 orang," ungkapnya.

Sedianya, jenis armada akan dievaluasi, diubah jenis atau ditambah kapasitasnya, setelah melihat kondisi lapangan dan minat masyarakat.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More