Jika memang benar-benar kelelawar tersebut berbahaya dari sisi kesehatan maka ia berharap ada urun rembuk dari pemerintah. Pemerintah harus turun tangan memberikan informasi secara detil dan memberikan solusi berkaitan dengan kelangsungan usahanya tersebut.
Sementara itu serupa dengan di Bantul, di wilayah Gunungkidul sendiri, kelelawar menjadi salah satu kuliner ekstrim yang legendaris. Kuliner kelelawar ini sudah dikenal puluhan tahun karena selama ini daging kelelawar dikenal ampuh untuk mengobati penyakit asma atau sesak nafas.
Pemilik warung olahan daging kekelawar yang ada di sebelah timur terminal Panggang, Sukarwanti mengatakan, kuliner kelelawar yang ia kelola tersebut sebenarnya sudah turun temurun karena sudah ada sejak jaman nenek buyutnya. Dia adalah generasi ketiga yang meneruskan usaha keluarga tersebut.
Munculnya informasi tersebut tidak berdampak pada omset dagangannya. Kekelawar bacem dan goreng masakannya tetap diminati masyarakat. Setiap hari warung tersebut selalu didatangi oleh para penggemar daging kelelawar atau codot.
Baca Juga: DPRD Gunungkidul Minta ASN Konsisten Jaga Netralitas Jelang Pilkada
"Masih ada yang mencari kok," katanya saat ditemui di warungnya, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Gunungkidul
Sukarwati mengaku mendapatkan kelelawar tersebut dari para pemburu yang mencari kelelawar di kawasan gua Pantai Selatan. Setelah ia menerima kelelawar dirinya langsung menguliti binatang tersebut sehingga menyisakan dagingnya saja. Harganya mulai dari Rp.7000 hingga Rp. 15.000 per porsinya.
"Setiap hari ya mampu menjual 10 hingga 15 ekor," paparnya.
Untuk memasak memang jeroan dari kelelawar tersebut tidak dikeluarkan namun tubuh kelelawar yang sudah dikuliti tersebut langsung dicuci dan direbus dengan bumbu bacem. Teknik mengolah binatang kelelawar tersebut juga ia dapatkan dari orang tuanya.
Kontributor : Julianto
Baca Juga: Harga Bawang Putih Melonjak Dua Kali Lipat, Daya Beli di Gunungkidul Turun
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Penjualan Karpet di Pasar Gembrong Merosot 50 Persen, Pedagang Jerit: saat Covid-19 Malah Mendingan!
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai