SuaraJogja.id - Bangunan cagar budaya Bangsal Sewokoprojo yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Gunungkidul dipugar. Namun pemugaran tersebut diketahui masih meninggalkan sejumlah masalah.
Tahap pertama pemugaran bekas kantor Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul ini dinyatakan selesai akhir bulan Januari 2020 yang lalu. Pemugaran dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan bentuk dan struktur bangunan seperti masa lalu.
Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Kamtono menuturkan revitalisasi Bangsal Sewokoprojo tersebut sudah dimulai sejak akhir bulan Oktober 2019 yang lalu. Bentuk bangunan saat ini memang sudah berubah dari bentuk aslinya mulai dari penambahan bangunan penggantian cat hingga pemasangan ornamen ukiran dari kayu jati.
Selain melakukan revitalisasi Bangsal Sewokoprojo, Pemerintah kabupaten Gunungkidul juga berencana melakukan revitalisasi pada kawasan yang ada di lingkungan Sewokoprojo. Mereka berencana memindahkan sejumlah kantor yang berada di komplek bangsal tersebut.
"Kami ingin mengembalikan ke bentuk yang lama di mana tidak ada bangunan modern di sekelilingnya," ujarnya, Kamis (6/2/2020).
Bangsal Sewokoprojo diketahui bernilai sejarah yang turut memengaruhi dalam perkembangan kabupaten Gunungkidul. Karena dulunya komplek Bangsal sewokoprojo memang digunakan sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Gunungkidul sebelum dipindah ke utara alun-alun Wonosari.
Revitalisasi bangunan tersebut menelan anggaran hingga Rp1 miliar lebih. Namun dari hasil pengecekan yang telah dilakukan oleh tim dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ternyata diperoleh sejumlah temuan negatif dari proyek pemugaran tersebut.
Kepala bagian administrasi pembangunan Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Hermawan yustianto mengatakan hal yang paling banyak ditemukan dalam penyelesaian proyek tersebut adalah pekerjaan yang terlihat kurang rapi. Paling banyak ditemukan ada di bagian atap atau rangka atap yang sering disebut dengan Blandar.
"Kayu yang digunakan juga belum kering," ungkapnya.
Baca Juga: DPRD Gunungkidul Minta ASN Konsisten Jaga Netralitas Jelang Pilkada
Hal tersebut terlihat dari cat yang tidak meresap dengan maksimal dari bahan kayu tersebut. Lalu, temuan lainnya yakni pemasangan plafon yang tidak simetris, masih adanya rongga di setiap sambungan hingga mengganggu perhatian.
Atas temuan tersebut, pihaknya akan segera membuat surat rekomendasi dan akan koordinasi dengan Dinas Kebudayaan sebagai tindak lanjutnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Lama Bungkam, Anies Klaim Diapresiasi Pusat Soal Proyek Revitalisasi Monas
-
Usai Rapat di Kantor Setneg, Anies Pastikan Revitalisasi Monas Berlanjut
-
Anies Soal Revitalisasi Monas: Semua Akan Menjadi Kawasan Hijau
-
Ribut Revitalisasi Monas, Jubir PSI: Pohon Pule Lebih Murah dari Mahoni
-
Revitalisasi Monas Kembali Picu Polemik, Tagar #MisteriPohonMahoni Bergema
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu