SuaraJogja.id - Pada tahun 2020 ini, di mana terdapat agenda politik, Bupati Bantul Suharsono mengingatkan para pengurus Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia atau Apdesi Kabupaten Bantul untuk menjaga independensi, atau tidak terlibat politik praktis.
"Perlu saya sampaikan bahwasanya di tahun 2020, Kabupaten Bantul akan melaksanakan dua hajatan demokrasi, yakni Pemilihan Kepala Desa serentak pada Juni, kemudian dilanjutkan Pemilihan Kepala Daerah di bulan September," kata Suharsono saat pelantikan Pengurus Apdesi Bantul 2020-2025 di Bantul, Kamis (6/2/2020).
Suharsono lantas meminta dan mengajak keluarga besar Apdesi, yang beranggotakan kepala desa dan perangkat desa se-Bantul, supaya menunjukkan bahwa Bantul adalah kabupaten yang memiliki kematangan demokrasi.
"Meskipun ada perbedaan [politik], semua itu tetap sebagai sebuah semangat demokrasi. Saya berkeinginan, mudah-mudahan di tahun politik ini, banyak ide baru muncul. Jadi semua hajatan demokrasi yang kita laksanakan akan bisa mencerahkan warga masyarakat," katanya, dikutip dari ANTARA.
Suharsono juga meminta agar Apdesi bersatu padu dalam kebersamaan untuk membangun Bantul, dengan diawali dari desa masing-masing. Apalagi, sekarang ini tantangan tugas dan amanah yang diemban aparatur pemerintah makin berat.
"Kita menghadapi zaman yang cepat berubah. Kita berada dalam lingkup masyarakat yang meliputi warga global, hingga generasi digital. Tuntutan publik terhadap pemerintah desa dan pemerintah daerah makin tinggi dan terbuka, karena itu perlu sikap yang tepat dan cerdas dalam merespons tuntutan masyarakat," ujar dia.
Ditemui usai pelantikan, Ketua Apdesi Bantul Ani Widayani sendiri mengungkapkan, Apdesi merupakan wadah dan sarana komunikasi, fasilitasi, koordinasi, mediasi, dan perjuangan bagi pemerintah desa dan masyarakat desa, sehingga harus bersifat independen dan tidak terlibat dalam politik praktis.
"Kalau kami organisasi independen, sehingga tidak berkecimpung atau masuk di kegiatan yang politik praktis, kami adalah mendampingi semua desa dan otomatis pamong desa, masyarakat desa menuju desa-desa di Bantul yang maju dan mandiri, sejahtera, adil dan demokrasi," terang dia.
Baca Juga: Rizky Febian Akhirnya Bicara soal Hasil Autopsi Lina Jubaedah
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Alarm Diabetes RI! Cukai Minuman Manis Jadi Solusi, Kenapa Masih Terus Ditunda Sejak 2016?
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!