SuaraJogja.id - Bupati Gunungkidul Badingah mengaku, sampai saat ini belum mengetahui, adakah warga Gunungkidul yang bekerja di China, Hong Kong, dan sekitarnya, sehingga pihaknya belum mengambil kebijakan berkaitan dengan wabah coronavirus atau virus corona Wuhan yang melanda negara-negara tersebut.
Ia mengakui memang mendapat kabar bahwa banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di China ataupun Hong Kong yang meminta bantuan untuk mengirimkan masker dari Tanah Air, sehingga jika memang ada maka kemungkinan memberikan bantuan masker, pihaknya bisa melaksanakan.
"Kita koordinasikan terlebih dahulu nanti mau apa, tetapi kalau memang ada [TKI Gunungkidul di Hong Kong]," ujar Badingah usai peresmian Bejiharjo Edupark, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Rabu (12/2/2020).
Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Gunungkidul Ahsan Jihadan menuturkan, sampai saat ini berdasarkan data yang dimiliki oleh Disnakertrans, belum ada TKI dari Gunungkidul yang bekerja di China ataupun Hong Kong karena keduanya bukan negara favorit warga Gunungkidul yang ingin bekerja ke luar negeri.
Berdasarkan catatan terakhir, pada 2019 yang lalu ada penempatan tenaga kerja ke luar negeri sebanyak 131 orang, masing-masing 99 wanita dan 32 laki-laki. Negara tujuan paling banyak adalah Malaysia, yaitu sebanyak 123 orang. Empat pekerja ke Italia, tiga ke Amerika Serikat, dan satu orang ke Thailand.
"Jadi insyaAllah sementara terbebas dari isu coronavirus," tambahnya.
Sementara, salah seorang warga Plumbungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Ana, mengaku bahwa kerabatnya yang bekerja di Taiwan hampir setiap hari selalu menelepon melalui video call media sosial dan mengungkapkan perasaan was-was sebab sudah ada empat orang yang meninggal akibat coronavirus.
"Semua antiseptic katanya selalu ada, masker juga selalu pakai. Tapi untuk sementara belum meminta kiriman masker dari sini," ujarnya.
Diketahui, banyaknya TKI di Hongkong mengeluh kesulitan mendapatkan masker sejak merebaknya virus corona Wuhan. Harga yang mahal serta ketersediaan yang langka membuat WNI di luar negeri semakin gelisah.
Baca Juga: Sempat Koma, Ibu Anisa Bahar Meninggal Dunia
Pengiriman masker dari Indonesia untuk WNI di Hong Kong telah dilakukan Pemkab Trenggalek dan Pemkab Tulungagung. Sebanyak 14 ribu masker medis berstandar internasional dikirim melalui kantor pos dan ditujukan kepada WNI di Hongkong lewat Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Warga Kabupaten Sleman yang memiliki keluarga TKI di Hong Kong pun melakukan hal serupa secara pribadi.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Download Video TikTok Favoritmu Tanpa Logo dengan Snaptik Gratis!
-
Terbitkan 20,9 Juta Saham Baru, PANI Gelar Private Placement Rp300 Miliar
-
3 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Awet Berhari-hari, Harga Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
4 HP Murah RAM 12 GB Paling Worth It di Bawah Rp3 Juta, Harga Terjangkau Performa Handal
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
Terkini
-
Ratusan Siswa SMPN 3 Berbah Keracunan Massal Usai Santap Makanan Bergizi Gratis
-
Jogja Bangun Website Terpadu: RT/RW Terlibat, Data Makro & Mikro Jadi Satu
-
Trans Jogja Terancam! Subsidi Dipangkas, Layanan Bisa Berkurang?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN merupakan Mahasiswa UGM, Kampus Nonaktifkan Status Dwi Hartono
-
Soal Keracunan di Sleman, Dinkes Minta SPPG Jaga Higienitas