SuaraJogja.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sleman mengintensifkan razia untuk mengantisipasi tindak penganiayaan tanpa motif alias klitih oleh oknum pelajar. Pihaknya bakal menyasar remaja yang kedapatan masih berkumpul hingga tengah malam di lokasi yang rawan.
Dikabarkan sebelumnya, sejumlah aksi penganiayaan tanpa motif terjadi di sejumlah wilayah Yogyakarta. Kabupaten Sleman menjadi lokasi yang cukup rawan tindak penganiayaan tersebut. Korban terakhir menimpa seorang driver ojek online Enrico Kristanto pada Sabtu (1/2/2020) lalu.
PLT Kepala Satpol PP Sleman, Arif Pramana mengungkapkan hingga kini telah menyasar lokasi rawan tindak kejahatan. Selain itu tempat yang berpotensi untuk lokasi berkumpul remaja di jalanan juga menjadi sasaran razia.
Ia menjelaskan dalam upaya meminimalisasi aksi klitih, Satpol PP telah menerjunkan tiga regu yang masing-masing regu berjumlah delapan personel.
Baca Juga: Irfan Bachdim Merapat ke PSS Sleman, Ini Curhatan Istrinya
"Regu disebar ke tiga wilayah yang sudah kami petakan di lokasi yang dipandang rawan seperti Jalan Kabupaten, kawasan Stadion Maguwo, dan Jalan Medari-Cemoro," kata Arif saat dihubungi SuaraJogja.id, Rabu (12/2/2020).
Arif menerangkan tak hanya personel dari Satpol PP yang bergerak, pihaknya juga menggandeng aparat trantib kecamatan dan desa, serta anggota bhabinkamtibmas.
Razia sendiri dijadwalkan tiga hari dalam seminggu. Titik sasarannya tentu daerah yang rawan pada malam hari.
"Jadi personel dibagi tiga shift pagi, siang, dan malam. Selain menyasar ke jalan gelap (malam hari), remaja yang kedapatan nongkrong saat jam malam kami bubarkan, terlebih jika ada indikasi konsumsi miras. Petugas akan mendata identitas mereka," kata Arif.
Meski belum memastikan seberapa efektifnya upaya tersebut, kata Arif kedatangan anggota Satpol diharapkan bisa menekan potensi kerawanan yang dimungkinkan dapat menimbulkan korban.
Baca Juga: Irfan Bachdim Resmi Merapat ke PSS Sleman
"Upaya ini kami ambil sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap maraknya aksi kejahatan jalanan akhir-akhir ini. Apalagi sampai jatuh korban," terang dia.
Berita Terkait
-
Anak di Bawah Umur Pelaku Klitih Tidak Bisa Dihukum? Ini Penjelasannya
-
Waduh, Korban Pembacokan di Titik Nol Yogyakarta Malah Dilaporkan Balik Tersangka ke Polisi!
-
Geger Dugaan Aksi Klitih di Titik Nol KM, Warganet Langsung Pertanyakan Keistimewaan Jogja
-
Pengacara Ungkap Terdakwa Klitih Jogja Ditodong Pistol ke Mulut saat Diperiksa Polisi
-
Ungkap Pelaku Klitih Jogja Disiksa saat Diperiksa, KontraS Beberkan 3 Pasal yang Dilanggar Polisi
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony
-
Hasil Temuan Tim Pencari Fakta UGM Soal Dugaan Plagiasi Atas Buku Sejarah Madiun yang Ditulis Sri Margana dkk
-
Cegah Tindakan Pelecehan Terhadap Anak, Ini Tips Sampaikan Pendidikan Seksual kepada Buah Hati
-
Pola Penyakit di Indonesia Alami Pergeseran, Pakar Sebut Gaya Hidup Jadi Pemicu
-
Gelar Simposium di UIN Sunan Kalijaga, Ini Sembilan Rekomendasi Gusdurian Soal Kebebasan Beragama di Indonesia