SuaraJogja.id - Keberadaan kafe di Yogyakarta dan sejumlah kota lainnya makin menjamur dari tahun ke tahun belakangan. Di berbagai tempat, aneka kafe hingga kedai kopi dengan konsep unik atau instagrammable dapat dengan mudah ditemukan.
Namun, tak melulu kedai kopi kekinian, Yogyakarta juga punya kafe legendaris yang usianya sudah hampir dua dekade. Meski begitu, kafe ini masih digemari hingga kini.
Siang itu, Senin (10/2/2020), Guideku.com menyempatkan waktu untuk mengunjungi Coklat Cafe, yang berlokasi di Jalan Cik Di Tiro No 19, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta.
Tak cuma nongkrong ditemani aroma cokelat yang manis menggoda, kami juga menyempatkan diri mengobrol dengan Marketing and Relationship Manager Coklat Cafe, Immanuel Wibisono Muskita.
Baca Juga: Shandy Aulia Cari Nama Anak di Google
Bagi warga Yogyakarta, keberadaan Coklat Cafe mungkin sudah tak begitu asing. Dari luar, bangunannya memang tampak menyerupai rumah. Dinding kaca berlapis air terjun di bagian depannya pun sudah menjadi ornamen ikonik Coklat Cafe.
Sementara di bagian dalamnya, pengunjung akan disambut nuansa serba cokelat yang nyaman. Suasananya pun mendukung, baik bagi Anda yang ingin sekadar nongkrong, berkumpul bersama keluarga, ataupun mengerjakan tugas.
Kafe yang sudah ada sejak sekitar April 2003 silam ini awalnya merupakan usaha rumahan yang menjual cake. Namun, seiring berjalannya waktu dan didukung respons baik konsumen, usaha rumahan itu pun berubah menjadi kafe.
Bicara soal kafe di tahun 2003 silam, tentunya keberadaan kafe-kafe lain hingga kedai kopi belum booming seperti sekarang ini. Tak heran, Coklat Cafe pun bisa dibilang sebagai salah satu pionir kafe di Jogja. Nama Coklat Cafe sendiri muncul karena kafe tersebut menjual aneka kudapan yang berfokus pada satu topik: cokelat.
"Mungkin karena dulu belum ada konsep kafe, dan karena kita buka kafe dan concern-nya ke satu topik, yaitu cokelat. I mean who doesn't love chocolate? Kebetulan kita satu-satunya kafe di Jogja saat itu yang menjual cokelat, jadi ramai banget," ujar Wibi.
Baca Juga: Butuh Pansus, Demokrat: Kasus Jiwasraya Merupakan Kejahatan Kerah Putih
Tujuh belas tahun hadir di kota Jogja juga tak membuat Coklat Cafe kalah saing. Walau sempat tutup selama setahun di 2013 silam untuk renovasi, Coklat Cafe nyatanya tetap ramai hingga sekarang. Bahkan, omzet per bulannya bisa mencapai sekitar Rp100 juta.
Berita Terkait
-
Minum Cokelat Panas dan Teh Hijau Bisa Tangkal Stres? Ini Penjelasannya
-
3 Pilihan Minuman Serba Cokelat Untuk Menyambut Akhir Tahun
-
Resep Triple Choco Cake ala Nicky Tirta
-
FOMO Cokelat Dubai? Cek Dulu Kalorinya yang Setara 2 Bungkus Nasi Padang
-
Jelajah Rasa Betawi yang Asli: 6 Kuliner Wajib Coba di Setu Babakan
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir