"Stok makanan masih tersedia sebenarnya. Jadi kalaupun di sekitar kampus toko tidak menjual stok, masih ada supermarket besar yang menyedia banyak makanan," kata pria yang juga memiliki rumah di kawasan Godean, Sleman itu.
"Kami diperbolehkan keluar, bahkan berjalan-jalan hingga 1-2 kilometer tak masalah, namun harus menggunakan masker. Nah sesampainnya di rumah atau tempat tinggal kami dianjurkan mencuci tangan dengan sabun yang diberi secara gratis oleh kampus," katanya.
Nugraha menjelaskan, pada 23 Januari 2020 pemerintah setempat membatasi warga keluar dari kota Wuhan. Selama 10 hari hingga 1 Februari 2020 Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China terus memantau mereka selama terjadi kasus virus tersebut melalui anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) cabang Wuhan.
"Jadi pemerintah (Cina) menutup (akses keluar masuk keluar kota dan negara lain) pada 23 Januari, nah pada 1 Februari kami mulai dievakuasi pemerintah Indonesia untuk dipulangkan. Jadi memang tidak tiap hari KBRI menjenguk kami, tapi pantauan selalu mereka lakukan hingga kami benar-benar keluar dari Wuhan," terang dia.
Setelah dievakuasi dari Wuhan, sebanyak 237 WNI termasuk Nugraha dan rekan satu asramanya yang berasal dari Indonesia dijemput pemerintah menggunakan pesawat boeing 737. Semuanya diantar menuju Batam untuk transit dan selanjutnya dikirim ke Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau untuk menjalani observasi selama dua pekan hingga 14 Februari 2020.
"Jadi di saat turun di Batam itu kami disemprot desinfektan. Setelah itu baru kami terbang lagi ke Natuna dan langsung masuk di ruang observasi. Jadi kami dilakukan pemantauan hingga dua pekan," jelasnya.
Saat ini pria yang juga sebagai ketua RT 14, Dusun Banjeng, mengaku telah berkumpul dengan keluarga. Pihaknya juga merasa sehat dan tidak ada kekhawatiran keluarga terkait kesehatannya, apalagi virus Corona.
Berita Terkait
-
China: Dunia Aman dari Virus Corona karena Pengorbanan Kami
-
Pakar Menambah 4 Daftar Gejala dari Infeksi Virus Corona COVID-19
-
Wabah Virus Corona, Pelari Marathon di China Latihan di Apartement Sempit
-
Tanggapi Viral Gedung Goyang Saat Konser, Sudjiwo Tedjo Sindir Mantan Pacar
-
Harga Masker Melonjak, Menkes Terawan: Salahmu Sendiri Kok Beli
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
-
Terbongkar! Anggota DPR Pajaknya Dibayarin Negara, Netizen: Terus Gaji Gede Buat Apa?
-
Kapan Pemain Timnas Indonesia Berkumpul Hadapi FIFA Matchday? Ini Jadwalnya
-
Drama Korupsi Haji: Kronologi Gus Yaqut dari Diperiksa KPK Sampai Muncul HP Misterius
Terkini
-
Berbagai Keunggulan Jika Anda Gabung Promo Novablast 5
-
Bantah Adanya Korban Meninggal, Polisi Ungkap Kronologi Kericuhan Suporter PSIM vs Persib di Jogja
-
Lubang Menganga di Sleman, Karst Gunungkidul Terancam: Yogyakarta Kalah Lawan Tambang Ilegal?
-
Ricuh di Jogja, Polisi Pastikan Ratusan Suporter Asal Bandung sudah Dipulangkan
-
Ricuh Suporter PSIM dan Persib di Jogja, Polisi Sebut Timbulkan Beberapa Korban Luka