SuaraJogja.id - Kepulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China ke kampung halamannya menjadi rasa lega tersendiri. Setelah menjalani proses evakuasi, observasi hingga karantina selama dua minggu, salah seorang WNI asal Sleman, DI Yogyakarta, Nugraha Krisdiyanta (46) membeberkan pengalamannya ketika virus corona mewabah di Negeri Tirai Bambu kala itu.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah Republik Indonesia (RI) telah menjemput sebanyak 237 WNI yang berada di Wuhan, China. Hal itu menyusul situasi gawat di Wuhan usai merebaknya virus Corona yang menyebabkan ribuan warga China meninggal. Setelah dilakukan penjemputan ratusan WNI tersebut kemudian menjalani serangkaian observasi dan karantina di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau sejak 1 Februari dan berakhir pada 14 Februari lalu.
Setelah karantina selama dua pekan, pemerintah memastikan 237 WNI tersebut sehat dan tak terjangkit coronavirus. Sehingga pada Sabtu (15/2/2020) WNI yang disebut sebagai peserta observasi ini dipulangkan ke daerah masing-masing.
"Rasanya sudah bahagia bisa kembali ke rumah (Sleman). Kemarin (Sabtu-red) dari Halim Perdana Kusuma, Jakarta ke Bandara Adisutjipto lancar dan saya langsung kembali ke rumah di Maguwoharjo, Sleman," kata Nugraha saat dihubungi SuaraJogja.id, Minggu (16/2/2020).
Baca Juga: Begini Detik-detik Mobil Terbang Hingga Terguling di Depan Polres Sleman
Nugraha membeberkan bahwa keadaan di tempatnya menempuh pendidikan tidaklah mencekam seperti apa yang diberitakan media. Ayah dua anak yang menjadi mahasiswa di Central China Normal University, Wuhan, Provinsi Hubei, China ini mengaku keseharian dia dan beberapa warga Wuhan berjalan seperti biasa saat virus tersebut mewabah.
"Sebenernya di Wuhan saat itu kan memasuki liburan musim dingin dan liburan Imlek. Nah mahasiswa juga memilih pulang kembali ke rumahnya masing-masing. Termasuk warga China pulang ke desanya ketika Imlek tiba. Jadi kami beraktivitas seperti biasa, namun pemerintah setempat menekankan kepada warga termasuk mahasiswa untuk menggunakan masker saat keluar rumah," jelasnya.
Nugraha menceritakan bahwa pemerintah China juga menganjurkan warga untuk tidak berkumpul di kerumunan yang padat. Hal itu juga untuk meminimalisasi penyebaran virus.
"Terus terang pemerintah setempat tak memberi larangan khusus kepada warganya. Apalagi sampai melarang keluar dari rumah. Hanya saja dianjurkan berada di dalam rumah ketika tidak ada urusan yang penting. Kalaupun ingin keluar pemerintah juga mengimbau untuk tak mendatangi tempat yang banyak kerumunan masyarakat," aku Nugraha.
Ia melanjutkan, setelah maraknya penyebaran virus Corona, mahasiswa Indonesia yang berada di asrama kampus selalu di pantau oleh petugas. Namun petugas sendiri merupakan mahasiswa lain yang ditunjuk dosen untuk melaporkan aktivitas dan suhu tubuhnya.
Baca Juga: Hujan Angin Kencang Guyur Sleman, Pohon Mindi Timpa Rumah Warga Sendangadi
"Memang petugas khusus (kesehatan) tidak ada, petugas sendiri adalah mahasiswa di kampus kami yang tiap hari meminta laporan terkait suhu tubuh kami. Jadi petugas khusus dipusatkan di rumah sakit yang ada di Wuhan," ucap dia.
Berita Terkait
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Jual Beli Anak di Kulon Progo Terbongkar, Orang Tua Bayi Tak Ditahan, Ini Penjelasannya
-
Bayi Dijual Rp25 Juta, Polisi Ringkus 4 Tersangka Jual Beli Anak di Kulon Progo
-
Besok Nyoblos, Sultan HB X dan Keluarga Pilih di TPS Keraton Jogja
-
Video Asusila Mirip Anggota DPRD Gunungkidul Tersebar, Begini Respon Ketua DPRD
-
Sidak Pasar Jelang Nataru, Mendag: Harga Minyakita Akan Normal Pekan Ini