SuaraJogja.id - Masih adanya sampah di Selokan Mataram membuat Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) kewalahan. Pasalnya, menurut BBWSSO, jawatannya sudah berupaya untuk menghilangkan kehadiran sampah di Selokan Mataram, yang berada di bawah supervisinya.
Namun, BBWSSO mengatakan, upaya tersebut menjadi sia-sia jika warga juga masih membuang sampah secara sembarangan.
Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan BBWSSO Sahril mengatakan bahwa penanganan sampah merupakan tanggung jawab petugas Selokan Mataram. Secara periodik, petugas melakukan upaya pembersihan aliran Selokan Mataram dari sampah-sampah yang ada.
"Penanganan sampah melalui petugas Selokan Mataram. Salah satu tugas mereka adalah mengatasi sampah dari masyarakat. Namun, intinya sampah ini tidak akan hilang jika warga sendiri tidak sadar kalau membuang sampah di Selokan Mataram itu tidak benar," ujar Sahril, Selasa (18/2/2020), dikutip dari HarianJogja.com.
Baca Juga: Karen Idol Menjauh dari Lokasi Autopsi Anaknya, Tak Sanggup Melihat?
Meski begitu, Sahril mengaku, dalam melakukan upaya pembersihan sampah di Sleokan Mataram, pihaknya terkendala jumlah personel yang terbatas.
"Petugas setiap hari membersihkan sampah di Selokan Mataram. Kalau ada sampah, mereka mengambil, tapi tidak akan cukup dengan begitu saja. Saluran air Selokan Mataram itu 32 kilometer. Petugasnya terbatas tidak bisa mengatasi sampah secara keseluruhan," jelas Sahril.
Ia pun menegaskan bahwa Selokan Mataram bukan tempat pembuangan sampah. Selokan Mataram adalah perpanjangan aliran air dan berfungsi sebagai pengairan untuk pertanian maupun peternakan warga di sekitarnya.
"Petugas kami juga terbatas. BBWSSO tidak bisa mengatasi sampah seorang diri," terangnya.
Kendati demikian, BBWSSO mengapresiasi langkah sayembara forum petani untuk menekan aksi buang sampah sembarangan di Selokan Mataram.
Baca Juga: BMW Ajukan Paten Baru bagi Keselamatan Pengendara Motor
"Imbauan kepada masyarakat buanglah sampah pada tempatnya. Jangan membuang sampah di mana airnya berguna untuk irigasi lahan pertanian dan aspek kehidupan lainnya," tutur Sahril.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Diduga Sakit Hati Dagangan Tak Laku, Bocah di Sleman Nekat Gores Mobil dengan Cutter
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun