SuaraJogja.id - Harga gula pasir di pasar tradisional baik di Kabupaten Gunungkidul dan Bantul menembus level di atas Rp15.000 per kilogram. Kondisi ini sudah berlangsung hampir dua bulan semenjak awal tahun 2020 yang lalu.
Kosongnya persediaan karena berhentinya produksi beberapa pabrik gula di tanah air hingga mengakibatkan pasokan gula pasir mengalami kendala. Di gudang bulog pun mengalami kekosongan akibat ketiadaan pasokan dari pabrik gula.
Fajar salah satu pedagang di pasar Argosari Wonosari, Gunungkidul menuturkan harga gula terus mengalami kenaikan di awal tahun 2020 ini. Sebelumnya di level pedagang harga gula pasir hanya berkisar antara Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram. Namun sejak awal tahun 2020 harga gula pasir perlahan-lahan mengalami kenaikan.
"Dari Rp 12 ribu naik ke Rp 13 ribu terus sekarang justru Rp.15 ribu," tutur Fajar, Kamis (20/2/2020) di pasar Argosari Wonosari.
Baca Juga: Pejabat AU di Bantul Kemalingan
Kondisi ini tentu memberatkan dirinya sebagai pedagang dan juga memberatkan konsumen. Sebab sejak gula mengalami kenaikan terus menerus tersebut penjualan gula pasir juga tergerus. Konsumen memilih mengurangi pembelian mereka karena harganya cukup tinggi.
Pembeli yang datang ke rumahnya sebagian besar merupakan pedagang rumahan. Mereka juga menurunkan pembelian karena konon pembelian dari masyarakat juga berkurang. Kemungkinan besar karena adanya kenaikan harga yang cukup tinggi sehingga memilih mengurangi konsumsi gula pasir.
"Iya dari masyarakat juga berkurang pembeliannya," tambahnya.
Trisnawati, pemilik toko kelontong di Desa Putat Kecamatan Patuk mengaku kini tak berani menyimpan gula pasir dengan jumlah besar di tokonya. Jika biasanya ia membeli satu kuintal gula pasir untuk dua minggu, kini ia hanya membeli gula per 10 kilogram. Ia khawatir ketika membeli gula dalam jumlah banyak tiba-tiba mengalami penurunan.
"Sekarang jual 10 kilogram saja agak lambat. Masyarakat memilih beli gula sedikit, kalau biasanya beli 1 kini hanya 0,5 kilo saja," ungkapnya.
Baca Juga: Minta Ayam dan Perkedel, Wanita Tipu Katering di Bantul Pakai Alamat Palsu
Di pasar Ngangkruksari, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, kondisi yang sama juga terjadi. Harga gula pasir telah menembus level di atas Rp15.000 perkilogramnya sejak awal bulan ini. Lonjakan harga tersebut juga mengakibatkan adanya penurunan penjualan karena konsumsi masyarakat berkurang.
Berita Terkait
-
Mentan Langsung Sidak Bulog dan PIHC, Begitu Tiba dari Yordania
-
BULOG Serap 1 Juta Ton Beras, Panen Raya Jadi Momentum Perkuat Ketahanan Pangan
-
Presiden akan Hapus Sistem Kuota Impor Komoditas, Wamentan Sudaryono: Tidak Ada Monopoli
-
Bulog Sinergi Lakukan Kerja Sama Sewa Gudang, Amankan Serapan Gabah/Beras Masa Panen Raya
-
Apresiasi Kinerja Mentan - Wamentan, Presiden Prabowo: Punya Tim Pertanian Hebat
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin