SuaraJogja.id - Kasus dugaan plagiasi Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes), Fathur Rokhman saat berkuliah di UGM memasuki babak baru. Senat Akademik (SA) UGM sudah memberikan rekomendasi pada rektor untuk melakukan langkah selanjutnya.
"Tadi pagi saya dapat info, rekomendasi dari investigasi tim ya, sudah dilaporkan kepada bapak rektor (UGM)," ujar Kepala Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani di UGM, Kamis (20/02/2020).
Hasil rekomendasi tersebut, menurut Iva jadi salah satu masukan Rektor UGM untuk mengambil keputusan terkait kasus plagiasi tersebut. Namun rekomendasi tersebut masih bersifat tertutup karena masih dalam tahap proses penyelidikan hingga keputusan dibuat.
"Selain rekomendasi tersebut, ada pertimbangan lain yang akan digunakan UGM," ujarnya.
Baca Juga: Guru Besar UGM Jadi Deputi Lembaga Riset Kehutanan Dunia, Ini Tugasnya
Terkait kasus penonaktifan dosen Unnes, Sucipto Hadi Purnomo karena diduga menjadi saksi dan melakukan penyelidikan dalam kasus plagiasi Rektor Unnes, lanjut Iva, UGM tidak ingin ikut campur masalah internal kampus tersebut. UGM yakin ada regulasi dan aturan yang diberlakukan terkait dugaan plagiasi.
Di UGM sendiri ada aturan siapa yang boleh dan tidak boleh melakukan penyelidikan terkait kasus yang terjadi di kampus. Termasuk informasi tentang kasus personal pun tidak bisa diberikan atau diinfokan kepada sembarang orang untuk diselidiki.
"Saya tidak tahu kalau di Unnes. Tapi kalau di UGM, yang punya hak untuk investigasi kasus pun tidak semua dosen bisa melakukannya karena kita dibatasi aturan mana yang boleh diketahui atau dikecualikan," ungkapnya.
Isu plagiasi mencuat sesaat jelang suksesi rektor di Universitas Negeri Semarang pada pertengahan 2018 lalu.
Desertasi Fathur yang berjudul Kode Bahasa Dalam Interaksi Sosial Santri: Kajian Sosiolinguistik di Pesantren Banyumas pada 2004, diduga hasil plagiasi artikel mahasiswa bimbingannya yang berjudul Pemakaian Kode Bahasa dalam Interaksi Sosial Santri dan Implikasinya Bagi Rekayasa Bahasa Indonesia: Kajian Sosiolinguistik di Pesantren Banyumas pada 2003 silam.
Baca Juga: Pakar Linguistik UGM: Dosen Unnes yang Dinonaktifkan Cenderung Hina Jokowi
Dugaan inipun sempat tersebar di jejaring media sosial hingga membuat keriuhan.
Sementara Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Paripurna mengungkapkan hasil rekomendasi masih direview untuk mendapatkan bukti-bukti. Hal itu dilakukan agar keputusan yang diambil UGM nanti bisa kuat dari berbagai aspek.
"Review sekitar tiga minggu karena kita bentuk tim dulu, setelah itu SK untuk tim keluar. Sekarang baru mereview supaya keputusan yang diambil nanti sesuai dengan perundangan yang berlaku," tandasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Kamis Malam, BEM Unnes Fasilitasi Debat Rektor Fathur dengan Dosen Sucipto
-
SK Pemberhentian Dinilai Ganjil, Sucipto Kirim Surat Keberatan Ke Mendikbud
-
Rektor Unnes Tantang Balik Sucipto Debat Soal Penghinaan Terhadap Presiden
-
Guru Besar UGM Jadi Deputi Lembaga Riset Kehutanan Dunia, Ini Tugasnya
-
Pakar Linguistik UGM: Dosen Unnes yang Dinonaktifkan Cenderung Hina Jokowi
Terpopuler
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 9 Mobil Bekas Merek Xenia Harga di Bawah Rp60 Juta, Cocok Jadi Kendaraan Keluarga
- Tecno Pova Curve 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia: HP Murah dengan Layar Elegan
Pilihan
-
Perintah Hemat Prabowo Mulai Longgar, Sri Mulyani Buka Blokir Anggaran Rp129 Triliun Bagi 99 K/L
-
Cukai Minuman Manis Batal Berlaku di 2025
-
Ekonomi Loyo, Pajak Ambles Rp77 Triliun: APBN Mei 2025 Minus!
-
Perang Iran-Israel Bikin Sri Mulyani Was-was, Kenapa?
-
Here We Go! Jaka Pindah ke Leeds United, Jay Idzes Direkrut Udinese?
Terkini
-
Purnawirawan Desak Gibran Dimakzulkan, DPR Pilih Tunda Pembahasan: Ada Apa dengan Tanggal 20?
-
Trauma Korban '98 Dibunuh Dua Kali? Sejarawan Kecam Pernyataan Fadli Zon Soal Pemerkosaan Massal
-
Perang Iran-Israel Ancam Indonesia, Pakar Perdamaian Minta Prabowo Serukan Gencatan Senjata
-
Pengemudi Diduga Mabuk Tabrak Motor di Sleman: Korban Luka Serius, Polisi Temukan Botol Miras
-
Sinyal Kuat Jokowi ke PSI: Karpet Merah Menanti, Tapi Bukan Jaminan Menang