Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 21 Februari 2020 | 13:54 WIB
Ilustrasi anak korban bullying (Shutterstock)

Ia menambahkan, selama ini korban dikenal sebagai anak yang pendiam, tak seperti anak laki-laki kebanyakan. Bahkan, setelah dipukuli, ia tak langsung menceritakan kejadian tersebut dan baru bilang pada Selasa (4/2/2020), atau seminggu lebih pascainsiden.

"Dokternya bilang, kemungkinan besar karena hantaman, tekanan yang membuat sobek, luka, iritasi usus. Karena lama tidak diperiksakan, jadi mengeluarkan nanah," terangnya.

Menurut penjelasannya, ibu korban pun berencana memindahkan anaknya ke sekolah lain akibat perundungan ini.

Telah dikonfirmasi SuaraJogja.id, Kepala Humas dan Marketing RS Bethesda Adiatno Priambodo, Jumat (21/02/2020), membenarkan ada kesamaan cerita di Twitter dan Facebook dengan salah satu pasien yang masuk ke RS Bethesda.

Baca Juga: Bek Muda Persebaya Ini Beberkan Resep Jinakkan Marko Simic

Pasien anak berinisial SAGH (9) menjalani operasi di bagian perut pada Kamis (13/2/2020) dan ditangani dua dokter bedah anak.

"Namun kami belum mendapatkan hasil diagnosis dari dokter yang melakukan operasi karena saat ini belum bisa ditemui," jelasnya.

Load More