"Namun kami tidak bisa mengasumsikan siapa yang benar dan salah. Kalau diproses hukum, semoga tidak. Karena akan menyangkut masalah anak-anak," kata Afif.
Afif mengatakan, selain tak dapat memastikan kejadian sesungguhnya, ia telah mendapatkan gambar layar tangkap hasil pemeriksaan USG yang dikirimkan keluarga korban. Hanya saja, ia mempersilakan rekan media yang menyimpulkan sendiri karena ia tak berwenang memberi penjelasan atas hasil pemeriksaan medis tersebut.
Pihak sekolah, lanjut Afif, juga sudah berkomunikasi dengan orang tua korban. Bahkan, tiga hari lalu perwakilan sekolah sudah ke RS menjenguk siswa, termasuk menugaskan sedikitnya dua orang guru untuk menjenguk siswa tersebut ke RS setiap harinya.
Ia menerangkan, sekolah akan melakukan mediasi bagi dua siswa dan keluarga mereka. Menurut Afif, mediasi sebagai bentuk upaya sekolah untuk mencari jalan keluar dari persoalan ini, mengingat SAGH dan rekannya merupakan siswa MI setempat, sekaligus wujud tanggung jawab setelah sekolah terlambat merespons kejadian ini.
Baca Juga: Gegara Minta Cerai, Kakek Sopandi Membabi Buta Tusuk Istrinya di Kasur
Merasa punya andil, Afif juga menilai sekolah punya kekurangan, yaitu tak memiliki CCTV untuk membuktikan kejadian itu secara persis.
Diberitakan SuaraJogja.id sebelumnya, menurut utas dari akun Twitter @Mummy_Nduty, Rabu (19/2/2020), seorang siswa SD di Yogyakarta menjadi korban perundungan alias bullying. Bocah kelas 1 SD itu dikabarkan dipukuli siswa kelas 6 SD hingga ia mengalami luka pada usus dan berhari-hari tak bisa makan serta harus buang air lewat saluran khusus. Korban sempat bolak-balik ke RSKIA Sadewa Depok, Sleman, kemudian dirujuk ke RS Bethesda Jogja.
"Dokternya bilang, kemungkinan besar karena hantaman, tekanan yang membuat sobek, luka, iritasi usus. Karena lama tidak diperiksakan, jadi mengeluarkan nanah," bunyi keterangan yang tertulis pada tangkapan layar percakapan WhatsApp yang diunggah @Mummy_Nduty.
Saat dikonfirmasi, Kepala Humas dan Marketing RS Bethesda Adiatno Priambodo, Jumat (21/2/2020), membenarkan ada kesamaan cerita di Twitter dan Facebook itu dengan salah satu pasien yang masuk ke RS Bethesda.
Pasien anak berinisial SAGH (9) menjalani operasi di bagian perut pada Kamis (13/2/2020) dan ditangani dua dokter bedah anak.
Baca Juga: Dua Pasien Corona Covid-19 Kapal Pesiar Diamond Princess Meninggal Dunia
"Namun kami belum mendapatkan hasil diagnosis dari dokter yang melakukan operasi karena saat ini belum bisa ditemui," jelasnya.
Berita Terkait
-
Menkes Beri Penghargaan untuk Almarhumah Dokter Aulia, Korban Perundungan PPDS Anestesi Undip
-
Terbukti Lakukan Bullying, Lima Siswa SMAN 70 Jakarta Dikeluarkan dari Sekolah
-
Mengenali Ciri-ciri Anak Menjadi Korban Bullying di Sekolah
-
218 Tusukan Jarum Dianggap Bukan Bullying, Netizen Tiongkok Meradang Bela Seorang Siswi Kelas 6
-
Korban Bullying di SMA Binus Simprug Ngaku Dianiaya Anak Ketum Parpol, Begini Kata Polisi
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam