SuaraJogja.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kerja sama dengan TNI Angkatan Darat (AD) dalam bidang pendidikan untuk perwira dan bintara TNI AD. Sebanyak 37 anggota TNI AD mengikuti kuliah perdana mahasiswa program pascasarjana di Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, Senin (24/2/2020).
Kuliah diawali dengan laporan penerimaan mahasiswa kerjasama TNI AD oleh Direktur Pendidikan dan Pengajaran Sekolah Pascasarjana Sri Peni Wastutiningsih. Materi kuliah disampaikan Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kerjasama UGM Djagal Wiseso Marseno mengenai "Peningkatan Profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Rangka Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045".
Sementara, materi ke-UGM-an disampaikan Profesor Ilmu Hubungan Internasional Mohtar Masoed. Dalam ceramahnya, ia menyampaikan mengenai pendidikan nasional di UGM.
"Ini Indonesia, bukan Jogja. Ini pendidikan nasional," tutur Mohtar, menjelaskan bahwa pendidikan di UGM dapat dinikmati seluruh warga Indonesia, tidak terbatas hanya dari Yogyakarta saja.
Mohtar menyebut Indonesia sebagai common denominator, di mana untuk urusan suku kembali pada masing-masing, tetapi untuk hal politik berpacu pada Indonesia.
Ia juga mengimbau mahasiswa untuk dapat membedakan asimilasi dan multikulturalisme. Asimilasi berarti menerima satu perubahan, kemudian yang lainnya menyesuaikan. Sementara, multikulturalisme berarti menerima beragam perbedaan untuk hidup berdampingan.
"Indonesia menganut multikulturalisme. Semua tetap menjadi masing-masing .Namun saat menjadi Indonesia semua melepaskan identitasnya itu," imbuh Mohtar.
Menurut Mohtar, dengan menerapkan nilai-nilai UGM, beragam tantangan ke depan bisa terjawab. Salah satu yang disebut sebagai nilai UGM adalah mendahulukan perikemanusiaan sebelum perikebangsaan.
Setelah menerima materi dan jeda makan siang, aktivitas kuliah perdana dilanjutkan dengan penyampaian informasi dari perpustakaan dan kemahasiswaan.
Baca Juga: Sergio Farias Ungkap Positif dan Negatif Ikut Turnamen Piala Gubernur Jatim
Berita Terkait
-
Pakar UGM Tanggapi Siswa Hanyut: Susur Sungai Dilakukan Anak-anak? Konyol!
-
Lawan Bahaya Merkuri, Dosen UGM Kembangkan Teknologi dari Bahan Lokal
-
UGM: Paparan Radioaktif di Serpong Masih di Batas Aman
-
Pakar Nuklir UGM Minta Pembuang Limbah Radioaktif Dicari dan Diusut Tuntas
-
SA UGM Beri Rekomendasi, Dugaan Plagiasi Rektor Unnes akan Segera Diputus
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
UGM Buka Peluang Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera