SuaraJogja.id - Twitter organisasi profesi guru, @PBPGRI_OFFICIAL mengecam penggundulan yang dilakukan polisi terhadap ketiga tersangka kasus laka air yang menelan 10 korban siswa meninggal dunia.
"Kegiatan bersifat outdoor di tengah cuaca seperti ini tidak dapat dibenarkan. Kesalahan apalagi kehilangan nyawa anak-anak tercinta wajib diproses. Semua sama di depan hukum. Memperlakukan guru dibotakin, digiring di jalanan sudahkah sesuai SOP? Yuk sama-sama teduh hati," cuit akun twitter @PBPGRI_OFFICIAL.
Twitan akun twitter tersebut memancing reaksi netizen yang menganggap PB PGRI berlebihan dalam menanggapi hal tersebut.
Salah satu akun twitter, @botjah_kondang mencuitkan, "karena sudah menjadi tersangka, hak-haknya dibatasi. Haknya mengajar (sebagai) guru dibatasi karena statusnya sekarang adalah tersangka. Jadi statusnya sekarang bukan guru seperti saat ngajar disekolah. Itulah kadang sering kita salah menerapkan peran statusnya. Tersangka ya tersangka."
Baca Juga: PSS Sleman Resmi Tunjuk Dejan Antonic sebagai Pelatih Anyar, Ini Alasannya
Sementara itu netizen lain, @Yoshuatobing justru menanyakan kembali SOP pada kegiatan susur sungai . "Teriak-teriak apakah sesuai SOP guru yang dibotakin, digiring dijalanan sedangkan kegiatan susur sungai tersebut saya yakin tidak sesuai dengan SOP."
Ada pula salah satu netizen yang menganggap tersangka yang berjalan sendiri tidak ada SOP-nya. "Ya gak ada SOP-nya. Terus apa yg di langgar. Menuju ke tempat jumpa pers ya jalan dong, masak di gendong," cuit @yul95jogja.
Berita Terkait
-
PGRI Ungkap Tidak Dilibatkan Dalam Proses Seleksi Guru Sekolah Rakyat
-
Pembelaan dan Pemecatan Guru: Dugaan Standar Ganda Menggerogoti Pendidikan
-
Respons PGRI Terkait Janji Prabowo soal Kesejahteraan Guru, Apa Katanya?
-
Perbedaan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional, Sama Tanggal 25 November Tapi Beda Makna
-
Infiltrasi PKI Membelah PGRI, Sejarah Gelap Para Guru Pengabdi Negeri
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu