SuaraJogja.id - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengaku tidak bisa memberikan keterangan kepada wartawan karena telah membuat perjanjian dengan DPR RI.
Ia diketahui menuai sejumlah kontroversi belakangan ini melalui ucapannya di hadapan publik. Akibatnya, muncul beragam reaksi masyarakat, termasuk permintaan supaya BPIP dibubarkan saja.
Beberapa kontroversi yang melilit Yudian antara lain, ucapannya bahwa "agama musuh Pancasila". Belum lama ini, Yudian juga dihujat lantaran pernyataannya yang ingin mengganti kalimat "Assalamualaikum" dengan "salam Pancasila".
Anggota DPR RI Fadli Zon dalam cuitannya di akun @fadlizon juga sempat mengatakan bahwa Yudian tuna-sejarah. Ia juga meminta BPIP untuk dibubarkan saja karena dinilai menyesatkan Pancasila dan mengadu domba anak bangsa.
Baca Juga: Setelah 3 Tahun Pacaran, Andik Vermansah dan Silvia Anggun Resmi Tunangan
Ketika diminta keterangan menyangkut hal tersebut, Yudian meminta maaf kepada wartawan karena tidak bisa memberi keterangan. Ia mengaku telah dinasihati anggota DPR untuk lebih berhati-hati ketika berbicara di depan publik.
“Ya kira-kira setahunlah saya disuruh belajar dulu, diminta untuk mengamati dulu,” kata Yudian, saat ditemui di area kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (29/2/2020).
Yudian juga mengatakan bahwa semua permulaan itu sulit, sehingga ia diminta untuk belajar dan mengamati terlebih dahulu. Ke depannya, jika dibutuhkan untuk berbicara di depan publik, Yudian mengaku diminta berbicara melalui humas atau menggunakan draft.
Menurutnya, hal ini dilakukan demi kebaikan Republik Indonesia. Dengan menggunakan bantuan humas atau draft pembicaraan, maka subjektifitas pribadi Yudian menjadi berkurang. Ia juga melihat ini sebagai nasihat dari DPR untuk menjalankan amar ma’ruf – nahi munkar.
Sementara, Menteri Koordinato Bidang Politik Hukum dan Ham (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku tidak masalah jika ada masyarakat yang meminta BPIP dibubarkan. Menurutnya, rekomendasi adalah hal yang wajar.
Baca Juga: Ketahui 5 Bagian Penting Kitchen Set Sebelum Membelinya
“Ya ndakpapa, namanya rekomendasi, kan bisa ada rekomendasi sebaliknya. Rekomendasi BPIP diperkuat,” kata Mahfud saat ditemui usai menghadiri Dialog Kebangsaan dan Launching Buku Ulama dan Negara-Bangsa dan Ulama, Politik dan Narasi Kebangsaan di UIN Sunan Kalijaga.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Jokowi Ucapkan Salam Pancasila saat Salat?
-
Ijazah Belum Turun Karena Rektor Jadi Kepala BPIP, Yuan Gagal Lamar Kerja
-
Agama Musuh Besar Pancasila? MUI ke Ngabalin: Jangan Asal Comot Hadis
-
Ribut Ucapan Kepala BPIP, Ngabalin: Muhammadiyah, NU, MUI Tak Tabayyun
-
Pernyataannya Tuai Polemik, DPR Minta Kepala BPIP Tak Lagi Bicara ke Media
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK