Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 29 Februari 2020 | 18:08 WIB
Diskusi “Cerdas dan Aman Menangani Virus Corona” di The Rich Hotel, Sabtu (29/2/2020). - (SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeklaim, 188 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu dinyatakan sehat dan negatif Covid-19 atau virus corona. Mereka, yang merupakan anak buah kapal (ABK) World Dream, bahkan beraktivitas seperti biasa.

“Kalau pagi malah ada sesi olahraga dan mereka berenang di pantai,” ungkap Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto melalui teleconference dalam diskusi “Cerdas dan Aman Menangani Virus Corona” di The Rich Hotel, Sabtu (29/2/2020).

Menurut Yuri, yang kini berada di Pulau Sebaru, WNI tersebut sudah dipantau sejak tiga terakhir. Tim medis tidak menemukan WNI yang terindikasi panas. Suhu tubuh mereka tidak ada yang lebih dari 37 derajat.

Para ABK tersebut mengaku senang karena selama ini terkungkung di kapal. Saat ini mereka bisa berkomunikasi dengan keluarganya.

Baca Juga: Carry Masih Jadi Mobil Suzuki yang Paling Diminati

Mereka akan diobservasi selama 14 hari. Sebanyak 74 tim medis memeriksa WNI setiap pagi dan sore hari.

“Belajar dari kejadian di Natuna, setelah diobservasi, maka kita evaluasi total. Setelah itu akan kita pulangkan ke Jakarta. Setelah dari Jakarta akan kita pulangkan ke daerahnya masing-masing,” tandasnya.

Yuri berharap, masyarakat memercayai pemerintah. Namun, warga harus tetap waspada melakukan upaya pencegahan virus tersebut.

Apalagi Badan Kesehatan Dunia WHO sudah melihat upaya yang dilakukan Kemenkes. Di antaranya pengetesan pada sampel dan melihat secara langsung penanganan WNI dari Wuhan.

“Namun begitu masyarakat tetap harus waspada tetap menjaga kesehatan, menerapkan pola hidup sehat, baik makanan maupun olahraga,” ungkapnya.

Baca Juga: Dipukul Mantan Pol PP yang Depresi dengan Bambu, Pemuda di Jetis Tewas

Sementara, Wayan Tunas Artama dari Indonesia One Health University Network UGM mengungkapkan, Covid-19 lebih masif penyebarannya daripada SARS atau MERS yang terjadi beberapa tahun lalu.

Load More