SuaraJogja.id - Pemilik pabrik jamu yang berada di sekitar lokasi titik penyebab temuan busa di Sungai Belik, Banguntapan, Bantul buka suara. Pihaknya membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan, terdapat kelalaian dari pegawainya karena membuang drum berisi bahan pembuat sabun ke sungai setempat.
"Setelah kami diberi tahu oleh petugas dan karyawan bahwa ada busa itu, kami periksa dulu. Setelah kami menemukan bukti di lokasi, memang ada salah seorang karyawan kami yang lalai dan membuang bahan sabun ke sungai dekat dengan pabrik saya [Jamu Jago]. Pegawai sudah kami tegur, dan kami bertanggung jawab terhadap peristiwa itu," jelas pengusaha Jamu Jago, Mbah Joyo, saat ditemui SuaraJogja.id di kediamannya, Bantul, Sabtu (29/2/2020).
Kelalaian itu diawali dari beberapa barang yang harus dipindahkan dari pabrik jamu ke lokasi lain. Pegawai lain juga berinisiatif untuk memindahkan drum berisi bahan pembuat sabun lantaran memenuhi lokasi pabrik.
"Jadi saat memindahkan, pegawai saya ini yang bernama Latif mengira bahan sabun di dalam drum tidak terpakai, sehingga dia buang tanpa sepengetahuan saya. Dibuang ke sungai karena memang ada aliran sungai kecil di sekitar pabrik. Padahal bahan tersebut akan saya sumbangkan ke beberapa panti untuk mencuci pakaian," katanya.
Mbah Joyo menyebut, bahan sabun yang terbuang sekitar satu seperempat tinggi drum.
"Jadi drum besar yang biasa untuk menampung air yang kami gunakan untuk menyimpan bahan sabun itu. Ya masih ada sisa satu seperempat [sabun]. Bisa jadi karena dianggap barang tak terpakai akhirnya dia buang," katanya.
Disinggung apakah akan memberi teguran keras kepada pegawainya, Mbah Joyo belum berpikir ke arah itu.
"Belum berpikir untuk memecat dia [pegawai], karena dia juga baru bekerja dan memang ada sedikit kekurangan [psikis). Nanti kami diskusikan dahulu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, warga dusun Grojogan, Kecamatan Bangutapan dan warga Dusun Pandes 1, Pleret digegerkan dengan temuan busa di Sungai Belik setinggi dua meter. Busa-busa itu muncul sekitar pukul 18.00 WIB, Jumat (28/2/2020).
Baca Juga: Sungai Belik Dicemari Busa, DLH Bantul Masih Lakukan Pemeriksaan
Tak hanya busa yang muncul, beberapa habitat air ikan nila dan ikan lainnya di Dusun Grojogan mati, diduga karena terdampak pencemaran bahan sabun tersebut. Saat ini busa telah hilang dan peristiwa tersebut sedang didalami pihak berwenang.
Berita Terkait
-
Sungai Belik Dicemari Busa, DLH Bantul Masih Lakukan Pemeriksaan
-
Busa Setinggi 2 Meter Cemari Sungai Belik, Warga Pandes dan Grojogan Geger
-
DLH Kulon Progo Uji Lab Limbah Batik di Lendah yang Diduga Cemari Sungai
-
Puluhan Ikan di Kali Lamong Mati, Diduga Tercemar Limbah Pabrik dan Lindi
-
Air Bengawan Solo Tercemar Menahun, Wali Kota Solo Usul Pembuatan IPAL
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Analisis Tajam Sabrang Letto: Kasus Tom Lembong Jadi Pertaruhan: Wasit Tak Adil!
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo