Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 29 Februari 2020 | 20:17 WIB
Suasana Bendung Pandes di Dusun Pandes 1, di dekat Sungai Belik, Kecamatan Pleret, Bantul, yang sempat dicemari banyak busa, Sabtu (29/2/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Pemilik pabrik jamu yang berada di sekitar lokasi titik penyebab temuan busa di Sungai Belik, Banguntapan, Bantul buka suara. Pihaknya membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan, terdapat kelalaian dari pegawainya karena membuang drum berisi bahan pembuat sabun ke sungai setempat.

"Setelah kami diberi tahu oleh petugas dan karyawan bahwa ada busa itu, kami periksa dulu. Setelah kami menemukan bukti di lokasi, memang ada salah seorang karyawan kami yang lalai dan membuang bahan sabun ke sungai dekat dengan pabrik saya [Jamu Jago]. Pegawai sudah kami tegur, dan kami bertanggung jawab terhadap peristiwa itu," jelas pengusaha Jamu Jago, Mbah Joyo, saat ditemui SuaraJogja.id di kediamannya, Bantul, Sabtu (29/2/2020).

Kelalaian itu diawali dari beberapa barang yang harus dipindahkan dari pabrik jamu ke lokasi lain. Pegawai lain juga berinisiatif untuk memindahkan drum berisi bahan pembuat sabun lantaran memenuhi lokasi pabrik.

"Jadi saat memindahkan, pegawai saya ini yang bernama Latif mengira bahan sabun di dalam drum tidak terpakai, sehingga dia buang tanpa sepengetahuan saya. Dibuang ke sungai karena memang ada aliran sungai kecil di sekitar pabrik. Padahal bahan tersebut akan saya sumbangkan ke beberapa panti untuk mencuci pakaian," katanya.

Baca Juga: Sungai Belik Dicemari Busa, DLH Bantul Masih Lakukan Pemeriksaan

Mbah Joyo menyebut, bahan sabun yang terbuang sekitar satu seperempat tinggi drum.

"Jadi drum besar yang biasa untuk menampung air yang kami gunakan untuk menyimpan bahan sabun itu. Ya masih ada sisa satu seperempat [sabun]. Bisa jadi karena dianggap barang tak terpakai akhirnya dia buang," katanya.

Disinggung apakah akan memberi teguran keras kepada pegawainya, Mbah Joyo belum berpikir ke arah itu.

"Belum berpikir untuk memecat dia [pegawai], karena dia juga baru bekerja dan memang ada sedikit kekurangan [psikis). Nanti kami diskusikan dahulu," katanya.

Sebelumnya diberitakan, warga dusun Grojogan, Kecamatan Bangutapan dan warga Dusun Pandes 1, Pleret digegerkan dengan temuan busa di Sungai Belik setinggi dua meter. Busa-busa itu muncul sekitar pukul 18.00 WIB, Jumat (28/2/2020).

Baca Juga: Nagita Slavina Keguguran Gara-gara Dipijat? Ini Kata Ibu Mertua

Tak hanya busa yang muncul, beberapa habitat air ikan nila dan ikan lainnya di Dusun Grojogan mati, diduga karena terdampak pencemaran bahan sabun tersebut. Saat ini busa telah hilang dan peristiwa tersebut sedang didalami pihak berwenang.

Load More