Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Senin, 02 Maret 2020 | 14:09 WIB
Sejumlah siswa SMPN 1 Turi berjalan keluar dari ruangan, melewati halaman sekolah, pada hari pertama pascalaka Susur Sungai Sempor, Senin (24/2/2020). - (Suara.com/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman mulai mencari guru pengganti yang akan mengajar siswa SMP N 1 Turi, Sleman, setelah ditinggal oleh tiga gurunya yang ditetapkan sebagai tersangka pasca laka susur Sungai Sempor.

Plt Kepala Disdik Kabupaten Sleman, Arif Haryono menjelaskan, sejauh ini upaya mencari pengganti guru olahraga (IYA) sudah dilakukan.

Pihak terkait sudah meminta bantuan ke sekolah lain. Meski disayangkan, guru yang sudah ditemui untuk dimintakan tolong, sudah mengampu selama 36 jam.

"Jadi memang harus cari guru honorer. Kalau untuk seni dan budaya ada, di sini sudah ada dua guru," kata dia, dijumpai di SMP N 1 Turi, Sleman, Senin (2/3/2020).

Baca Juga: Keren, Durian Bisa Diolah Jadi Fast Charger Mobil Listrik dan Smartphone

Terkait kelanjutan kasus bagi guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN), Ia menjelaskan proses masih terus berjalan.

Ia menambahkan, selain tiga tersangka guru sekaligus pembina Pramuka yang dibui, empat pembina lainnya yang terlibat dalam susur sungai juga sedang dibina oleh Kwarcab Gerakan Pramuka Sleman dan Kwarda Gerakan Pramuka DIY.

Di kesempatan yang sama, Arif juga mengungkapkan terkait proses penyusunan prosedur tetap (protap) kegiatan luar ruangan atau outbond bagi siswa sekolah sudah mencapai 50% dan diperkirakan sudah selesai disusun pada pekan depan.

Penyusunan protap itu melibatkan Dinas Pendidikan, Kwarcab Gugus Depan Pramuka Sleman dan BPBD Sleman. Protap dikaji mulai dari prosedur perencanaan, mekanisme, pendamping, hingga pihak yang wajib diajak bekerja sama.

"Untuk kesulitan penyusunan sendiri lantaran protap ini, nantinya tidak hanya membahas mengenai kegiatan luar ruang tingkat SMP, namun juga tingkat PAUD sampai dengan SD," ujarnya.

Baca Juga: Ibu dan Anak Asal Depok yang Terpapar Corona Ternyata Teman Dekat WN Jepang

Protap ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam kegiatan sekolah yang dilakukan di luar ruangan.

"Ketika nantinya protap tersebut sudah tersusun sesuai jenjang pendidikan dan disahkan, diharapkan semua sekolah yang ada di Kabupaten Sleman memiliki pedoman baku mengenai kegiatan luar ruangan," kata dia.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, protap kegiatan luar ruang tidak hanya disusun oleh Pemkab Sleman, melainkan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Ketika orang akan buat perencanaan, maka harus dievaluasi betul teknik dan perjalanannya dan persiapan penyusunan. Di Sleman, aturan disusun oleh Disdik Sleman bersama Bagian Hukum Setda Sleman," ungkap Sri Purnomo.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More