SuaraJogja.id - Longsornya tebing serta talud sepanjang lebih kurang lima meter di aliran sungai Winongo, Dusun Jaranan, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul mulai direspon Pemkab Bantul. Melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan pemukiman (DPUPKP), pihaknya akan memperbaiki talud yang longsor karena masih dalam masa pemeliharaan.
"Kami dari sisi pelaksanaan, karena itu masih menjadi tanggungjawab rekanan, nantinya kami minta mereka untuk memperbaiki. Karena pembangunan sendiri masih dalam pemeliharaan," terang Kepala DPUPKP Bantul, Bobot Arifi Aidzin saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Rabu (4/3/2020).
Pihaknya membeberkan peristiwa longsornya talud setinggi tiga meter tersebut diduga lantaran debit air sungai Winongo yang tinggi. Pasalnya saat terjadi longsor, hujan di kawasan tersebut tak begitu deras.
"Setelah saya lihat tadi, diduga karena aliran air dari utara terjadi cukup deras. Sehingga tebing tersebut longsor. Di lokasi sendiri hujan tidak terlalu deras," jelas Bobot.
Pembangunan talud sungai Winongo sendiri merupakan program Pemkab Bantul yang bekerjasama dengan pihak ketiga. Pembangunan talud yang memakan waktu lima bulan sejak September 2019 dan selesai pada 4 Januari 2020 ini pernah longsor di lokasi yang berbeda di sisi selatan pada 7 Januari 2020 lalu.
Insiden longsornya talud tersebut terjadi kembali di sisi barat jembatan yang menghubungkan Desa Panggungharjo dan Desa Pendowoharjo, Selasa (3/3/2020) malam wib.
Lurah Panggungharjo, Harjo Wahyudi Anggoro Hadi menjelaskan untuk sementara pemerintah desa berusaha untuk menutup bekas longsoran dengan karung berisi pasir.
"Pemerintah desa bersama warga akan menutup bekas longsoran dengan karung pasir. Sementara beberapa petugas BPBD dan linmas masih berjaga di lokasi longsor (barat jembatan)," katanya.
Meski lokasi longsor dekat dengan permukiman warga, pihaknya mengaku jarak antara rumah warga dan bibir sungai cukup jauh.
Baca Juga: Viral ODGJ Tanpa Busana Berkeliaran di Bantul, Warganet: Dilihat Anak-anak!
"Jarak rumah warga dan bibir sungai sekitar 20 meter. Yang jelas sudah kami laporkan kepada atasan untuk perbaikannya. Sementara kami akan menutup dengan karung pasir agar longsoran tak menjadi lebih lebar," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, talud yang berada di dusun Jaranan, Panggungharjo, Sewon, Bantul mengalami longsor. Meski tak menimbulkan korban jiwa atau rumah terdampak, sebuah tanaman bambu menutup aliran sungai yang dikhawatirkan menggangu aliran air.
Saat ini tanaman bambu sudah dibersihkan dan aliran sungai kembali lancar. Kendati begitu longsoran tebing harus segera ditangani mengingat hujan serta debit air yang berpotensi tinggi di musim hujan ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak