SuaraJogja.id - Massa aksi #GejayanMemanggil bakal kembali turun ke jalan pada Senin (9/3/2020). Kali ini, aksi demo yang bakal diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat tersebut menolak rencana pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law dan RUU Ketahanan Keluarga.
Melalui akun Instagram @gejayanmemanggil, massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak ini membeberkan alasan mereka menolak kedua RUU tersebut. Dalam unggahannya di Instagram, mereka menjelaskan keterkaitan antara RUU Omnibus Law dan RUU Ketahanan Keluarga. Menurut mereka, kedua RUU ini saling terkait dalam melanggengkan eksploitasi pada perempuan.
"Dengan RUU Ketahanan Keluarga dan RUU Omnibus Law Cipta Kerja, tugas perempuan adalah tinggal di rumah dan merawat laki-laki untuk memastikan dapat senantiasa dieksploitasi di tempat kerja. Sembari perempuan pun dieksploitasi melalui kerja domestik tanpa akhir," tulis mereka via akun Instagram @gejayanmemanggil.
Selain itu, RUU Omnibus Law juga berpotensi menyulitkan perempuan untuk bekerja di luar rumah karena menghilangkan sejumlah cuti seperti cuti haid, cuti melahirkan, dan cuti istirahat jika keguguran.
"Perubahan Undang-Undang (UU) 13 tahun 2003 yang dimuat dalam pasal 79-84 di RUU Cipta Kerja Omnibus Law membawa konsekuensi pada penghilangan: cuti haid, cuti hamil tanpa pesangon, cuti melahirkan, cuti istirahat jika keguguran."
Usai seruan untuk turun ke jalan mulai bergulir, tagar #GejayanMemanggil trending di Twitter sejak Sabtu (7/3/2020) hingga Minggu (8/7/2020). Warganet berbondong-bondong memakai tagar tersebut untuk menyerukan berbagai lapisan masyarakat agar turun ke jalan.
"Namanya juga parlemen jalanan, semua elemen masyarakat boleh ikut, termasuk petani. #GejayanMemanggil #GagalkanOmnibusLaw," tulis akun @TaniHitam.
"Awas aja masih ada yang bilang 'mending kuliah daripada demo' dengan alasan nanti IPK jelek, tidak lulus-lulus, dan tidak berprestasi. Aku ajakin FGD dari subuh sampai subuh lagi #GejayanMemanggil," kata akun @ramadhantifir.
Rencananya, titik kumpul akan dilaksanakan di tiga tempat, yaitu Bundaran UGM, Multi Purpose UIN, dan Taman Pancasila UNY. Aksi tersebut akan digelar di sepanjang jalan Gejayan mulai pukul 09.00 WIB dengan agenda Rapat Rakyat: Mosi Parlemen Jalanan.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Omnibus Law Manjakan Asing Tapi Cekik Buruh
Berita Terkait
-
MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah, DPR Beri Kode Revisi UU Pemilu Secara Omnibus Law
-
Revisi UU Pemilu Masih Mandek, Pakar Desak AI Masuk Regulasi Demi Demokrasi yang Transparan
-
Prabowo Ingin Hapus Outsourcing, DPR: Apa Mungkin Bisa? yang Perlu Perbaiki Regulasinya
-
Tegaskan Tanggung Jawab Revisi UU Pemilu di Pihaknya, Pimpinan Baleg DPR: Kami akan Lanjutkan
-
Pimpinan Pastikan RUU Pemilu Dibahas di Komisi II, Revisi ASN Tetap Jalan Terus
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- 5 Rekomendasi HP Vivo RAM 8 GB Harga di Bawah Rp 2 Jutaan, Baterai Jumbo 6000 mAh!
- Harga Rp90 Jutaan! Cocok untuk yang Bosan sama Brio: Mobil Bekas dari Volkswagen Ini Bisa Jadi Opsi
Pilihan
-
Kaesang Pangarep Bisa Kalah di Pemilu Raya PSI, Jokowi Ucap Pesan Ini
-
Saham COIN Andrew Hidayat Meroket 337 Persen dalam Sekejap, Bikin Heboh Pasar!
-
2 Pemain Keturunan Resmi Sepakat Gabung Timnas Indonesia
-
Bakal Dampingi Prabowo Hadiri Kongres PSI di Solo, Gibran: Sekarang Kerja Dulu
-
RI Cari Celah! CPO, Kopi, Hingga Nikel Bisa Dapat Tarif 0 Persen di AS
Terkini
-
Sleman Perluas Jangkauan Bus Sekolah Gratis: Prioritaskan Lereng Merapi & Prambanan
-
Viral, Bayar Tilang Kok Masuk Rekening Pribadi? Polisi Sleman Buka Suara
-
DPRD Geram, Sampah Jogja Menumpuk di Depo, Pemkot Lambat Bertindak?
-
Parkir ABA Ketandan: Lebih Kecil, Bertahap, Tapi Lebih Canggih? Ini Rinciannya
-
Aksi Heroik Berujung Penjara? Fortuner Pelat Jogja yang Viral Bantu Ambulans di Riau Terancam Pidana