SuaraJogja.id - RSUD Kota Yogyakarta telah ditunjuk sebagai salah satu dari 4 rumah sakit di provinsi DI Yogyakarta yang menangani virus corona (COVID-19).
Menyikapi penunjukan dari Kementrian Kesehatan, RS Jogja saat ini sudah menyiapkan dua ruang isolasi khusus untuk pasien yang terpapar virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.
“Sebenarnya ada 10 ruang isolasi, namun itu hanya ruang tersendiri saja. Tetapi, ruangan yang khusus digunakan untuk penanganan COVID-19 ada dua unit,” ujar Direktur Utama RS Jogja Ariyudi Yunita.
Ariyudi juga menjelaskan, jauh sebelum ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan penanganan COVID-19, RS Jogja sudah melakukan persiapan. RS Jogja sudah membuat tim spesial yang berisi sejumlah dokter spesialis, di antaranya spesialis penyakit dalam, anak, mikrobiologi, hingga anestesi sejak Januari, awal tahun ini.
Baca Juga: Klasemen Terbaru Liga 1 2020 usai Madura United Ditahan Imbang Persiraja
“Tim sudah ada dan siap. Mau tidak mau kami pun harus siap saat ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan,” kata Ariyudi kepada wartawan, Senin (9/3/2020).
Tak hanya ruang isolasi, RS Jogja juga sudah bersiap dalam menangani kasus COVID-19 dengan menyediakan alat pelindung diri, seperti masker dan pakaian pelindung khusus, termasuk helm.
“Untuk masker, kami mendapat bantuan dari BPBD Kota Yogyakarta, sedangkan untuk set pakaian pelindung ada 10 unit. Kami sudah mintakan tambahan dari Kementerian Kesehatan,” katanya.
Terkait protokol penanganan pasien, Ariyudi memastikan sudah memiliki standar sesuai aturan yang akan diterapkan secara ketat sesuai aturan yang ditetapkan.
“Tidak semua pasien yang mengalami batuk atau pilek dikirim ke RS Jogja, ada kriteria-kriteria khususnya,” ungkap Ariyudi.
Baca Juga: 5 Berita Hits Bola: Shin Tae-yong Sebut Pemain Cuma Kuat Main 20 Menit
Disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setiyaningastutie, RSUD Kota Yogyakarta dipilih dengan pertimbangan ketersediaan ruang isolasi.
Selain itu, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) kesehatan berkompeten juga menjadi pertimbangan, khususnya dokter spesialis paru atau dokter penyakit dalam yang memiliki kemampuan merawat pasien penderita penyakit paru.
"Tidak semua pasien dirujuk ke Sardjito. Kalau ada yang diidentifikasi COVID-19, bayangkan dengan perjalanan jauh memiliki risiko penularan lebih besar. Maka bawalah ke rumah sakit (rujukan) terdekat," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Paru RSUP Dr Sardjito Ika Trisnawati, melansir dari Antara.
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai