SuaraJogja.id - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto mengatakan bahwa wilayahnya aman untuk dikunjungi.
Selama merebaknya Covid-19, wisatawan di Bantul justru mengalami peningkatan. Dari data tahun sebelumnya pada 1 Januari hingga 8 Maret, tercatat ada 462.000 wisatawan yang berkunjung.
Sementara data kunjungan tahun ini menunjukkan jumlah wisatawan dari 1 Januari hingga 8 Maret, terdapat 591.000 wisatawan.
"Sekalipun ada Corona, kunjungan wisata di Bantul justru meningkat," kata Kwintarto dalam forum diskusi Dinas Pariwisata di Kampus Stipram Jumat (13/3/2020).
Dengan data tersebut, Kwintarto mengatakan bahwa wisata di Bantul aman. Sehingga wisatawan tidak perlu khawatir untuk berkunjung.
Ia juga mengatakan bahwa Bantul memiliki desa binaan pariwisata jamu gendong kiringan. Penelitian dari akademisi juga sudah dilakukan untuk menunjukkan manfaat konsumsi jamu. Namun karena belum dipatenkan, sehingga belum bisa di promosikan.
"Minum empon-empon atau jamu, nang Jogja Corona ora payu," kata Kwintarto.
Ia lebih jauh mengatakan bahwa Kabupaten Bantul saat ini tengah mencoba menarik wisatawan lebih banyak lagi. Ia pun berharap pada tahun 2022 Bantul bisa menjadi destinasi wisata internasional.
Saat ini, Kwintarto tengah mencoba bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan harapan tersebut.
Baca Juga: Hubungi Call Center 112 Bantul, Penelpon Ini Malah Curhat
Apalagi, menurutnya Bantul memiliki potensi wisata internasional, yakni Nature dan Culture. Kekayaan alam dan budaya di Bantul inilah dapat menjadi daya tarik wisatawan.
Berita Terkait
-
Pasien Positif Corona Kabur dari Rumah Sakit, Ketua PERSI Angkat Bicara
-
Corona Mewabah Jakarta, Anies Tutup Ancol, Ragunan hingga Monas
-
Anies Akui Virus Corona Sudah Menyebar ke Semua Kecamatan di Jakarta
-
35 Orang Jadi Pasien Baru Corona, Jubir COVID-19: Hasil Tracing 2 Hari Lalu
-
Terinfeksi Virus Corona di Australia, Tom Hanks: Kami Sudah Diisolasi
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
UMKM DIY Menjerit, Kebijakan Tak Efektif? DPRD Janji Evaluasi Mendalam
-
Bawaslu Kulon Progo Dorong Peran Perempuan untuk Politik yang Lebih Humanis
-
Penangkapan Aktivis Paul di Jogja: Kronologi Detail, dari Pria Misterius hingga Dugaan Penghasutan
-
Jurnalis CNN Dicekal Gegara Pertanyaan "Di Luar Konteks", PWI Geram
-
Lampu Merah Bebas Pengamen? Jogja Siapkan Jurus Jitu 'Zero Gepeng'