Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Sabtu, 14 Maret 2020 | 17:40 WIB
Ruang satgas kewaspadaan COVID-19 di UGM. (Suarajogja.id / Putu Ayu Palupi)

SuaraJogja.id - Sejumlah kampus di DIY meniadakan berbagai kegiatan dan menutup akses kegiatan ke luar negeri, khususnya negara-negara yang memiliki kasus corona tinggi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi makin menyebarnya virus corona di Indonesia.

UGM misalnya, berdasarkan Surat Edaran Rektor No. 1604/UN1.P/HKL/TR/2020, kampus tersebut status Siaga Covid-19. UGM mengganti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di dalam kampus dan kelas dengan metode KBM dalam jaringan (daring).

"Kami juga menggunakan metode lain untuk menjamin kelanjutan proses dan mutu pembelajaran mulai Senin 16 Maret besok," ungkap Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani saat dihubungi, Sabtu (14/03/2020).

Dosen melaksanakan KBM berbasis konten dari rekaman video yang diunggah ke Youtube yang bersifat tunda/asynchronous (tidak langsung) dan dikombinasikan dengan komunikasi melalui e-mail, group sosial media, forum diskusi online, website dan bentuk lain yang sesuai dengan preferensi dosen.

Baca Juga: Setelah Diperkenalkan, MG ZS Dipastikan Meluncur Minggu Depan

Mahasiswa bisa mencari sumber-sumber belajar berbasis daring (Massive Open Online Courses) yang dapat mendukung target Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK).

UGM juga mengurangi berbagai kegiatan yang melibatkan sivitas UGM, baik yang berada di dalam dan luar kampus.

Berbagai kegiatan yang melibatkan lebih dari 50 orang, termasuk kegiatan seminar, workshop, pengabdian masyarakat, dan kegiatan lainnya ditunda atau dibatalkan.

Kampus tersebut juga menutup mobilitas incoming dan outgoing dari/ke Tiongkok, Italia, Korea Selatan, dan Iran sampai dengan bulan Mei 2020.

Bagi sivitas UGM yang melakukan aktivitas dan akan pulang dari ke-empat negara di atas, prosedur kepulangan mengikuti protokol dari KBRI setempat.

Baca Juga: Sumber Mobil Jennifer Dunn Terungkap, Asmara Abigail Dikarantina

"UGM juga menutup mobilitas incoming dan outgoing dari/ke negara-negara yang masuk ke dalam list WHO sebagai negara' yang memiliki penularan lokal," jelas Iva.

Load More