Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 19 Maret 2020 | 16:53 WIB
[Ilustrasi] Masjid Gedhe Kauman Keraton Yogyakarta - (SUARA/Eleonora PEW)

@fatulrohman13: Ngantuk, Min, kuwi [itu].

Kebijakan sejumlah masjid di Yogyakarta soal salat Jumat di tengah wabah corona

Menanggapi soal merebaknya virus corona COVID-19 dan pencegahannya, hingga Kamis (19/3/2020), tak ada instruksi untuk meniadakan salat Jumat dari MUI. Mengikuti keputusan tersebut, MUI Sleman juga tak melarang masjid-masjid di Sleman untuk mengadakan salat Jumat.

Kendati demikian, Sekretaris Umum MUI Sleman Arif Mahfud menerangkan beberapa penyesuaian salat Jumat di tengah pandemi corona ini.

Baca Juga: 2.000 Kamar Wisma Atlet Kemayoran Siap Tampung Pasien Virus Corona

"Tapi harus menjaga kehati-hatian dengan kondisi yang ada. Misalnya, pertama, saf diberi jarak agak renggang, antara baris pertama dan kedua maksudnya. Kedua, jika memungkinkan, pada Jumat pagi masjid membersihkan lingkungan masjid dan menyiapkan sabun cair untuk jemaah. Ketiga, untuk perlengkapan, jemaah diminta untuk membawa sendiri-sendiri, seperti sajadah, mukena, dan lainnya," ujarnya, Kamis (19/3/2020).

Selain itu, Takmir Masjid Agung Sleman Agaerul mengungkapkan, khotbah khatib dibatasi selama 15 menit. Materi khotbah, kata dia, juga ditambahkan dengan penjelasan dan sosialisasi tentang corona supaya masyarakat juga paham.

Sementara itu, masjid kampus (maskam) Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak menyelenggarakan salat Jumat berjamaah di masjid setempat, untuk sementara waktu. Ketua Takmir Maskam UGM Mashuri Maschab menjelaskan, salah satu pertimbangannya yakni, fatwa MUI Pusat membolehkan jika dirasa berjemaah membahayakan atau tidak aman bagi orang-orang.

Load More