SuaraJogja.id - Virus corona yang merebak di Indonesia, termasuk DIY, sudah menelan korban jiwa, membuat sebagian warga Yogyakarta khawatir. Mereka kini telah menganggap virus penyebab penyakit COVID-19 ini sebagai bencana dan mulai menyamakan sebagai pageblug atau terpuruknya zaman.
Apalagi, di media sosial kini ramai dibicarakan adanya perintah Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X. Dalam pesan itu disertakan gambar Sultan HB X mengenakan pakaian kebesaran saat diangkat naik tahta beberapa tahun yang lalu. PAda gambar itu dituliskan juga pesan berbahasa Jawa.
"PAGEBLUG. Wayahe rakyat Mataram nyayur LODEH 7 warna: Kluwih, Cang Gleyor, Terong, Kulit Mlinjo, Waluh, Godong So, Tempe. Mugi SEDAYA tansah widodo nir ing SAMBEKALA (PAGEBLUG. Saatnya rakyat Mataram membuat sayur lodeh 7 warna: Kluwih, Kacang Panjang, Terong, Kulit Melinjo, Labu, Daun Melinjo Muda, Tempe. Semoga SEMUA selalu selamat dari BENCANA)," bunyi pesan tersebut.
Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji telah menjelaskan bahwa stiker perintah membuat sayur 7 warna tersebut adalah hoaks. Kendati demikian, di Kampung Kepuhan, Pedukuhan Dobalan dan Kampung Gonalan, Pedukuhan Ngasem, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, stiker tersebut beredar luas melalui grup WhatsApp (WA) Dasawisma kedua kampung selama dua hari terakhir.
Baca Juga: Ini Surat Seruan Anies agar Semua Kegiatan Perkantoran Ditutup Pekan Depan
"Tiga hari ini saya di beritahu Bu [Ketua] RT," tutur Parni (57), seorang ibu rumah tangga di RT 09 RW 29 Kampung Kepuhan.
Bahkan dalam pesan itu, disebutkan juga alasan dipilihnya 7 jenis bahan sayur yang harus dibuat itu.
- Kluwih: kluwargo luwihono anggone gulowentah gatekne. (Keluarga harus lebih diurusi dan diperhatikan)
- Cang gleyor: cancangen awakmu ojo lungo-lungo. (Ikatlah dirimu jangan pergi-pergi)
- Terong: terusno anggone olehe manembah Gusti ojo datnyeng (Lanjutkan beribadah kepada Yang Maha Kuasa)
- Kulit melinjo: ojo mung ngerti njobone, ning kudu ngerti njerone babakan pagebluk. (Jangan hanya lihat dari luar, tetapi harus mengetahui yang ada di dalam terkait bencana)
- Waluh: uwalono ilangono ngeluh gersulo. (Hilangkanlah sifat mengeluh)
- Godong so: golong gilig donga kumpul wong sholeh sugeh kaweruh (Berkumpulah dengan orang-orang yang saleh dan orang pintar)
- Tempe: temenono olehe dedepe nyuwun pitulungane Gusti Allah. (Yakinlah dalam memohon pertolongan Sang Pencipta)
Sejak pesan tersebut beredar luas di media sosial, para ibu rumah tangga di dua kampung ini mulai memburu bahan-bahan sayur 7 warna tersebut. Warga yakin, itu perintah dari Keraton Mataram dan ampuh untuk tolak bala. Terlebih, tradisi seperti ini pernah mereka lakukan ketika DIY dilanda bencana.
"Dulu pas gempa 2006 juga kami bikin sayur lodeh dengan bahan-bahan seperti perintah Sultan, dan terbukti bencana gempa cepat berlalu," tambahnya.
Yuntarsih (56), warga Kampung Gonalan, menjelaskan, berdasarkan pesan yang ada di WA group, ketujuh bahan tersebut dibuat sayur lodeh, sehingga ia juga membutuhkan kelapa untuk membuat kuahnya. Nantinya, semua anggota keluarga harus mengonsumsi sayur tujuh warna tersebut agar terhindar dari penyakit COVID-19, yang ditimbulkan virus corona SARS-CoV-2.
Baca Juga: Kapan Puncak dan Akhir Virus Corona di Indonesia?
"Buatnya boleh kapan saja. Ini anak saya yang merantau di Jakarta juga saya minta untuk membuat sayur 7 warna ini," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Pakar Ungkap Makna di Balik Gestur Tangan dan Bibir Sri Sultan HB X saat Bertemu Jokowi
-
Menguak Beda Makna Batik Jokowi dan Sri Sultan HB X, Diduga Corak Naga Tuai Perbincangan
-
Jokowi Bertemu Sri Sultan Hamengkubuwono X, Makna Batik Jadi Sorotan: Motif Ular...
-
Makna Batik Jokowi yang Dipakai Saat Bertemu Sri Sultan HB X, Diduga Bercorak Antaboga
-
Tanpa Keluarga, Jokowi Temui Sri Sultan HB X di Keraton Yogya, Ada Apa?
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD