SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) akan mengkaji lebih dalam fungsi bangunan yang ambles di Kampung Jlagran RT 2/RW 8, Rabu (11/3/2020) lalu. Hal itu gunan menentukan apakah bangunan berada diatas tanggul atau tidak.
"Untuk (bangunan) hunian yang ada di atas talut, apakah itu berada di atas tanggul atau tidak, kami akan melakukan pencermatan terlebih dahulu," kata Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta, Hari Setya Wacana, dikonfirmasi SuaraJogja.id, Senin (23/3/2020).
Hari menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai-Serayu Opak (BBWS-SO) untuk penanganan bangunan yang ada di atas talut.
"Soal itu (bangunan) kami akan berkomunikasi dahulu dengan Bali Besar (BBWS-SO) ya. Apakah nanti akan ditata sekaligus perlu dikoordinasikan lebih lanjut," terang Hari.
Kendati demikian, ia akan tetap melakukan perbaikan talud serta outfall atau drainase yang rusak. Saat ini DPUPKP tengah merencanakan perbaikan talut yang akan dilakukan.
"Tahapannya sudah sampai perencanaan, artinya penghitungan titik mana yang rusak sudah kami kumpulkan datanya. Jadi drainase serta bagian talut yang dekat dengan jembatan segera kami tangani," kata dia.
Disinggung perihal berapa lama dan kapan mulai pembangunan, Hari menjelaskan bahwa awal April perencanaan baru bisa selesai.
"Tahap awal kan perencanaan dulu. Mungkin awal April selesai, setelah itu baru kami lakukan penganggaran," jelas dia.
Hari menuturkan, penganggaran sendiri nantinya dipilih, apakah melalui lelang atau pengadaan sendiri.
Baca Juga: Wapres Buka Masker saat Pidato Tentang Penanganan Virus Corona di BNPB
"Setelah perencanaa serta penganggarannya dihitung, selanjutnya pembangunan. Nanti apakah dilelang atau pengadaan mandiri kami bahas lagi. Yang jelas tahap ini masih penghitungan titik talut yang longsor," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah talut setinggi 10 meter dengan panjang 20 meter longsor yang diduga akibat curah hujan tinggi dan aliran drainase yang buruk, Rabu (11/3/2020). Tak hanya membuat longsor talut, rumah warga Jlagran, Yohanes Didik Want Umboro (47) juga ikut ambles.
Hingga kini, Umboro mengaku khawatir dengan keadaan rumah yang dia tinggali. Pasalnya, belum lama ini terjadi longsor susulan di sebelah Utara rumahnya yang berjarak lima meter.
Berita Terkait
-
Pengakuan Warga yang Dua Pekan Tinggal di Rumah Ambles Kampung Jlagran
-
Cianjur Diterjang Longsor, 200 Warga Mengungsi
-
Pergerakan Tanah Meluas, Warga Sabrang Kidul Tetap Mengungsi jika Hujan
-
Aliran Drainase Sebabkan Rumah di Jlagran Amblas, Longsor Terjadi 3 Kali
-
Talut Longsor, Rumah di Jlagran Jogja Amblas
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Borobudur Highland Siap Jadi "Luar Biasa"': Kemenpar Dorong Event Kelas Dunia Pacu Sport Tourism
-
Rp8,6 Miliar untuk Beasiswa, Sleman Buka Peluang Kuliah bagi Ribuan Keluarga Miskin
-
Warisan Terpendam: Trah HB II 'Gedor' British Library, Naskah Jawa Kuno Siap Dibangkitkan
-
Sistem Parkir Pasar Godean 'Digodok' Habis: Bupati Turun Tangan Atasi Potensi 'Bocor' Retribusi
-
Ansyari Lubis Ungkap Kunci Kemenangan di Balik Ledakan PSS Sleman saat Lawan PSIS