Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Mutiara Rizka Maulina
Jum'at, 27 Maret 2020 | 18:00 WIB
Pekerja menjait pakaian untuk alat perlindungan diri tenaga medis di Pusat Industri Kecil, Penggilingan, Jakarta Timur, Rabu (24/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJogja.id - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja menyampaikan, dalam kondisi normal, diperkirakan stok obat dan alat kesehatan cukup untuk dua bulan kedepan.

"Memang kebutuhan kita untuk tahun ini dalam situasi normal tercukupi," kata Agus Jumat (27/3/2020).

Dengan kondisi saat ini, Agus menyampaikan pihaknya sudah mendapatkan suntikan dana sebesar 6 milyar rupiah untuk memastikan ketersediaan obat dan alat kesehatan di Kabupaten Bantul.

Agus menjelaskan, pihaknya terus melakukan penghitungan untuk menghadapi kondisi ke depannya. Dalam kondisi normal, persediaan barang di gudang farmasi dinilai cukup untuk dua bulan kedepan.

Baca Juga: Duh, Pakar Sebut Virus Sejenis Corona Akan Semakin Banyak di Masa Depan

Namun, meski begitu, Agus juga mengatakan pihaknya terus melakukan perhitungan seandainya keadaan kedepan berubah.

"Kita perhitungkan, cukup untuk dua tiga bulan. Dengan asumsi kalau tiga bulan tanggap darurat sudah selesai," kata Agus.

Ia menjelaskan, prediksi tersebut dapat berubah tergantung dengan kondisi kedepan. Termasuk jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan yang sudah di sosialisasikan.

Lebih lanjut, Agus mengatakan, jika masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang ada prediksi masa tanggap darurat dapat berjalan sesuai perkiraan.

"Tiap hari mengeluh, paramedis setiap hari pasti menyampaikan ke kita butuh ini butuh itu. Kita menyampaikan bahwa kita menjamin alat pelindung diri," kata Agus.

Baca Juga: Dikatai Jablay, Ayu Jasmine Berharap Pelaku Punya Itikad Baik

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya sudah mendistribusikan coverall ke 27 puskesmas yang ada di Kabupaten Bantul.

Load More