SuaraJogja.id - Selama pandemi corona belum mereda, imbauan untuk melakukan social distancing dan membatasi kegiatan di luar rumah masih harus terus dijalani. Bukan tidak mungkin jika rasa bosan kemudian datang, tetapi perasaan itu harus dilawan karena di balik isolasi diri, ada sisi positif di baliknya, seperti yang diungkapkan seorang youtuber yang juga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Danang Giri Sadewa.
Pemilik akun Instagram @thesadewa ini membuat video singkat tentang arti di balik isolasi diri, yang kemudian diunggah ulang oleh akun resmi @ugm.yogyakarta, Selasa (31/3/2020).
"Halo kawan UGM, apa kabarnya? Di tengah situasi social distancing kali ini, mungkin sebagian besar dari kita merasa bosan, jenuh, stres, bahkan muncul keinginan untuk pulang ke kampung halaman," kata Danang Sadewa, mengawali video berdurasi dua menit itu.
Menurutnya, kondisi itu sangat mungkin terjadi karena sudah pasti sulit menjalani hal baru yang berbeda dari biasanya. Meski begitu, Danang Sadewa yakin, ada kemudahan di balik kesulitan dan hikmah di balik musibah.
Baca Juga: Episentrum Corona Bergeser, Jokowi: Perketat Lalu Lintas WNA ke Indonesia
"Mungkin saat ini kita kembali disadarkan untuk tidak terlalu fokus dengan urusan dunia. Kita, yang tadinya jarang beribadah, kembali didekatkan dengan yang kuasa," ujar Danang Sadewa.
Lantas, ia mengatakan, sat ini adalah yang terbaik bagi banyak orang untuk mengubah diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ia juga menambahkan bahwa pola hidup pun perlu diperbaiki.
"Penting bagi kita untuk menjaga pola makan, menjaga kesehatan, dan saling menguatkan satu dengan lainnya. Sayangi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan dengan tetap di rumah aja. Bada pasti berlalu. Semoga sehat selalu," tutupnya.
Di UGM sendiri, sejak Senin (23/3/2020), telah diberlakukan pembatasan maksimal kegiatan di kampus. Keputusan Rektor UGM ini dibuat untuk meningkatkan gerakan #dirumahaja sementara pasien COVID-19 terus bertambah.
Dengan diterapkannya pembatasan itu, ada lima peraturan baru untuk sivitas UGM, di antaranya seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa menjalani pekerjaan dan perkuliahan dari tempat tinggal masing-masing dan tidak boleh keluar dari DIY, termasuk pulang kampung bagi yang berasal dari luar DIY. Berikut keterangan lengkapnya:
Baca Juga: Kebijakan Desentralisasi Hanya Menjadi Arena Nyaman Bagi Elit Politik
- Dosen dan tenaga kependidikan sepenuhnya melakukan pekerjaan di tempat tinggal masing-masing.
- Mahasiswa mengikuti pembelajaran daring dari tempat tinggal masing-masing.
- Aktivitas nonakademik di kampus ditiadakan.
- Sivitas UGM yang berasal dari luar DIY tetap tinggal di DIY sesuai Surat Edaran Rektor No.1606/UN1.P/HKL/TR/2020.
- Akses ke kampus dan akses internet dibatasi.
Berita Terkait
-
Timpang dengan UMR Jogja, Mewahnya Mobil Mahasiswa UGM Bikin Melongo: Bener-bener Menyala!
-
4 Mahasiswa UGM Gugat Permendikbud Soal UKT Ke Mahkamah Agung
-
Profil Ari Dwipayana dan Pratikno: Dikritik Keras Mahasiswa UGM, Diminta Pulang ke Jalan Demokrasi
-
5 Ciri Remaja Alami Hikikomori, Selalu Mengurung Diri di Kamar!
-
Benarkah Mahasiswa UGM Lakukan Demonstrasi Tolak Pernyataan Rektor soal Ijazah Jokowi? Ini Faktanya!
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital